Sejarah Terusan Suez, Jalur Pelayaran Tersibuk Di Dunia

- 12 Juli 2021, 23:38 WIB
Sejarah Terusan Suez, Jalur Pelayaran Tersibuk Di Dunia
Sejarah Terusan Suez, Jalur Pelayaran Tersibuk Di Dunia /REUTERS

Portalbangkabelitung.com-  Negara Mesir sangat diberkahi dengan tanah yang subur dan aliran sungai Nil yang merupakan sungai terbesar di dunia.

Selain itu, di Negara ini juga dibangun sebuah terusan yang menjadi urat nadi perdagangan laut dunia, Terusan Suez.

Wilayah Terusan Suez mulai dilirik oleh Napoleon Bonaparte yang saat itu tengah menguasai Mesir bersama pasukan Prancisnya.

Baca Juga: Selat Gaspar, Laut Pemisah Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Yang Kaya Akan Kapal Karam

Hasrat Napoleon Bonaparte untuk membangun sebuah terusan antara Laut Mediterania dengan Laut Merah.

Hal ini karena sebelum adanya Terusan Suez, pelayaran dari Eropa Menuju Asia memakan jarak hingga 15.000 Km atau 14 hari pelayaran.

Setelah penelitian panjang serta observasi yang membutuhkan waktu sekitar satu abad, bahkan Napoleon tidak sempat melaksanakan keinginannya itu.

Baca Juga: Zona Biru, Wilayah-Wilayah Dengan Penduduk Yang Memiliki Umur Panjang

Terusan Suez mulai dibangun melalui tangan dingin Ferdinand de Laseeps pada tahun 1859.

Sejarah mencatat proses pembuatan Terusan Suez memakan sekitar 1,5 juta orang akibat sistem kerja paksa dan wabah kolera yang menyerang wilayah tersebut.

Setelah 10 Tahun pembuatannya, tepat tanggal 17 September 1869 Terusan Suez yang memiliki panjang 193 Km dan lebar 200 M ini akhirnya resmi dibuka untuk umum.

Baca Juga: Bukayo Saka, Dulu Dipuji Sekarang Dicaci Karena Menjadi Penentu Kekalahan Inggris Di Piala Euro 2020

Pintu gerbang sebelah utara Terusan Suez diberi nama Port Said dan sebelah selatan diberi nama Port Suez.

Teruasan Suez sempat diperebutkan oleh berbagai Negara-Negara besar seperti Inggris, Perancis serta israel, Bahkan mereka secara bersama-sama mengobarian perang melawan mesir yang sering dikenal dengan istilah "Suez Crisis 1956".

Baca Juga: Indonesia Impor 10 Juta Vaksin Sinovac, Selasa siang, 12 Juli 2021 Mendarat di Bandara Soekarno Hatta

Namun, tetap pada akhirnya Terusan Suez masih dapat dipertahankan oleh pemerintah Mesir pada saat itu dibawah kepemimpinan Presiden Gamal Abdel Naser.

Hingga saat ini tercatat Mesir berhasil mencetak 5,6 Milyar US Dollar atau sekitar 80,3 Triliun Rupiah pada tahun 2020 silam.***


Editor: Ryannico

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah