Kementerian Pendidikan Tiongkok Resmi Hapus Ujian Tingkat Sekolah Dasar, Ini Alasannya

- 31 Agustus 2021, 06:04 WIB
Ilustrasi anak sekolah.
Ilustrasi anak sekolah. /Pixabay.com

Portalbangkabelitung.com- Tiongkok resmi melarang ujian tertulis untuk anak usia enam dan tujuh tahun pada Senin, 30 Agustus 2021.

Pelarangan ujian bagi anak usia enam tahun dilakukan Tiongkok sebagai bagian dari reformasi pendidikan negara tirai bambu tersebut.

Hal ini bertujuan mengurangi tekanan pada siswa dan orang tua.

Baca Juga: Barkah Koordinator BEM Babel Minta Mulkan Bupati Bangka Jadikan Wilayah Bedukang sampai Tuing Zero Tambang

Sebab sebelumnya, di dalam sistem sekolah Tiongkok terjadi persaingan yang sangat kompetitif.

Sistem yang berorientasi pada ujian di Tiongkok sebelumnya mewajibka para siswa untuk mengikuti ujian dari kelas satu dan seterusnya.

Dampak berkepanjangan adalah pada ujian masuk universitas yang ditakuti setiap remaja usia 18 yang dikenal sebagai gaokao.

Baca Juga: Audiensi KM UBB, Mahasiswa Kecewa Gubernur Belum Juga Menemui, Sebut akan Lakukan Aksi Lebih Besar

Hak tersebut ditakuyi karena satu skor dapat menentukan arah kehidupan seorang anak.

"Ujian terlalu sering ... yang menyebabkan siswa terbebani dan berada di bawah tekanan ujian yang besar," ujar Kementerian Pendidikan Tiongkok.

Kementerian Pendidikan Tiongkok menyebut tekanan pada murid sejak usia muda “membahayakan kesehatan mental dan fisik”.

Baca Juga: Viral Video Mahasiswa UBB Dianggap Tak Sopan di Depan Wagub Babel Abdul Fatah, Warganet: Tidak Beradab

Peraturan yang baru disahkan ini juga membatasi ujian di tahun-tahun wajib belajar lainnya hanya satu kali semester.

Ujian tengah semester dan ujian tiruan baru diperbolehkan saat siswa sudah berada dijenjang sekolah menengah pertama.

Kebijakan yang diambil itu adalah bagian dari reformasi pendidikan pemerintah Tiongkok.

Baca Juga: Alasan Amanda Manopo 'Ikatan Cinta' Tak Lagi Ingin Kerja Sama dengan Arya Saloka

Beberapa kebijakan mencakup tindakan tegas kepada sekolah-sekolah yang tak patuh akan aturan ini.

Tiongkok sebelumnya telah memerintahkan untuk semua perusahaan les privat menjadi nirlaba, dan melarang agen les memberikan pelajaran dalam mata pelajaran inti pada akhir pekan dan hari libur.

Hal ini secara efektif melumpuhkan sektor senilai US$100 miliar.

Baca Juga: Parah, Lagu Jimin BTS Filter Sukses Raih Peringkat Pertama iTunes di 144 Negara, Fans: Congratulation Jimin!

Tujuan dari dikeluarkannya kebijakan itu agar dapat mengurangi ketimpangan pendidikan di Tiongkok.

Ketimpangan terjadi di mana beberapa orang tua kelas menengah rela mengeluarkan US$15.400 atau lebih per tahun untuk les privat.

Hal itu semata-mata hanya agar anak-anak mereka masuk sekolah unggulan.

Baca Juga: Link Nonton Drakor 'The Great Shaman Ga Doo Shim' Episode 6 Sub Indo dan Jadwal Tayang Episode 7

Otoritas Tiongkok telah mengumumkan bahwa guru harus merotasi sekolah setiap enam tahun.

Itu dilakukan untuk mencegah konsentrasi talenta pendidikan hanya ada di beberapa sekolah.***


Editor: Suhargo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x