10 Tata Cara Berhubungan Intim Suami Istri Dalam Islam, Agar Bernilai Ibadah dan Mendapat Pahala

- 20 Januari 2022, 05:41 WIB
Ilustrasi pasangan muslim.
Ilustrasi pasangan muslim. / Pexels.com/Monstera

Portalbangkabelitung.com- Islam adalah agama yang sempurna. Sekecil apapun urusan di dunia ini diatur oleh Allah SWT.

Tak terkecuali tentang berhubungan intim. Bagi pasangan yang telah menikah, berhubungan intim adalah kebutuhan.

Tak hanya itu, bagi pasangan suami istri, berhubungan intim dapat bernilai pahala jika diniatkan untuk beribadah kepada Allah SWT.

Hubungan intim adalah salah satu masalah kehidupan penting yang dimana agama Islam datang untuk memperjelas dan mengaturnya.

Baca Juga: Lengkap! Jadwal Puasa Ayyamul Selama Setahun di 2022, dari Januari Sampai Desember, Catat Tanggalnya

Hal ini juga untuk membedakan manusia dimana derajatnya lebih mulia dari makhluk manapun, agar tak sama dengan hewan dalam melampiaskan kebutuhan biologisnya.

Nah, agar berhubungan intim suami istri bernilai pahala tak sekedar memenuhi kebutuhan biologis saja, berikut Portalbangkabelitung.com lansir dari islamqa.info, tentang tata cara berhubungan intim suami istri sesuai tuntunan Islam.

1. Niatkan untuk Mendapatkan Pahala dan Beribadah Kepada Allah SWT

Sebelum melakukan hubungan intim, niatkanlah untuk beribadah kepada Allah SWT. Misalnya, niatkan untuk mendapatkan pahala, mendapatkan keturan yang shaleh, juga agar terlindungi dari godaan hawa nafsu di luar yang haram.

Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,

أَيَأْتِى أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ وَيَكُونُ لَهُ فِيهَا أَجْرٌ قَالَ أَرَأَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِى حَرَامٍ أَكَانَ عَلَيْهِ فِيهَا وِزْرٌ فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِى الْحَلاَلِ كَانَ لَهُ أَجْرٌ

Tahukah engkau jika seseorang memenuhi syahwatnya pada yang haram, dia berdosa. Demikian pula jika ia memenuhi syahwatnya itu pada yang halal, ia mendapat pahala”. (HR. Muslim, no. 2376)

Baca Juga: Doa Setelah Shalat Dhuha yang Dicontohkan Rasulullah SAW, Jangan Buru-buru Beranjak, Baca Doa Ini Dulu

2. Membaca Doa

Membaca doa sebelum berhubungan intim dengan doa sebagai berikut:

Bismillah, allahumma jannibnaasy syaithoona wa jannibisy syaithoona maa rozaqtanaa.

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَأْتِىَ أَهْلَهُ فَقَالَ بِاسْمِ اللَّهِ ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ ، وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا . فَإِنَّهُ إِنْ يُقَدَّرْ بَيْنَهُمَا وَلَدٌ فِى ذَلِكَ لَمْ يَضُرُّهُ شَيْطَانٌ أَبَدًا

Jika salah seorang dari kalian (yaitu suami) ingin berhubungan intim dengan istrinya, lalu ia membaca do’a: [Bismillah Allahumma jannibnaasy syaithoona wa jannibisy syaithoona maa rozaqtanaa], “Dengan (menyebut) nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezki yang Engkau anugerahkan kepada kami”, kemudian jika Allah menakdirkan (lahirnya) anak dari hubungan intim tersebut, maka setan tidak akan bisa mencelakakan anak tersebut selamanya.” (HR. Bukhari, no. 6388; Muslim, no. 1434).

Baca Juga: Bolehkah Mengganti Puasa Ayyamul Bidh di Hari Lain Bukan Tanggal 13,14, dan 15? Buya Yahya Jelaskan Hal Ini

3. Lakukan Pemanasan

Islam mengajarkan sebelum melakukan hubungan intim suami istri untuk melalukan pemanasan terlebih dahulu atau dikenal dengan foreplay.

Ketika Jabir radhiyallahu ‘anhu menikah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya padanya,

« هَلْ تَزَوَّجْتَ بِكْرًا أَمْ ثَيِّبًا. فَقُلْتُ تَزَوَّجْتُ ثَيِّبًا . فَقَالَ هَلاَّ تَزَوَّجْتَ بِكْرًا تُلاَعِبُهَا وَتُلاَعِبُكَ

Apakah engkau menikahi gadis (perawan) atau janda?” “Aku menikahi janda”, jawab Jabir. “Kenapa engkau tidak menikahi gadis saja karena engkau bisa bercumbu dengannya dan juga sebaliknya ia bisa bercumbu mesra denganmu?” (HR. Bukhari, no. 2967; Muslim, no. 715).

Baca Juga: Benarkah Hukum Kerja di Salon Kecantikan HARAM? Ini Kata Buya Yahya!

 

4. Boleh Mendatangi Istri dari Arah Mana pun Asal Bukan dari Dubur

Suami boleh mendatangi istri dari arah manapun asal buka dari dubur.

Allah Ta’ala berfirman,

نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ

Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki.” (QS. Al Baqarah: 223)

Dalam riwayat lain disebutkan,

مُقْبِلَةً وَمُدْبِرَةً مَا كَانَ فِي الفَرْجِ

Terserah mau dari arah depan atau belakang selama di kemaluan.” (HR. Ath-Thohawi, 3: 41 dalam Syarh Ma’an Al-Atsar dengan sanad yang shahih).

Baca Juga: Hukum Tranplantasi Jantung Babi ke Tubuh Manusia dalam Islam, Begini Penjelasan Buya Yahya!

5. Dilarang Menyetubuhi Istri dari Dubur

Islam melarang suami menyetubuhi istrinya dari dubur.

Hadits yang mendasari larangan hubungan intim lewat dubur (seks anal) adalah sabda Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,

مَلْعُونٌ مَنْ أَتَى امْرَأَةً فِى دُبُرِهَا

Benar-benar terlaknat orang yang menyetubuhi istrinya di duburnya.” (HR. Ahmad, 2: 479. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits tersebut hasan).

6. Berwudhu Dulu Saat Akan Melanjutkan Hubungan Intim Lagi

Dari Abu Sa’id Al Khudri, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah seorang di antara kalian menyetubuhi istrinya lalu ia ingin mengulanginya, maka hendaklah ia berwudhu.” Abu Bakr dalam haditsnya menambahkan, “Hendaklah menambahkan wudhu di antara kedua hubungan intim tersebut.” Lalu ditambahkan, “Jika ia ingin mengulangi hubungan intim.” (HR. Muslim, no. 308).

Baca Juga: Hukum Tranplantasi Jantung Babi ke Tubuh Manusia dalam Islam, Begini Penjelasan Buya Yahya!

7. Wajib Mandi Junub Jika Kemaluan Pria telah Masuk ke Kemaluan Wanita Walau Tidak Keluar Air Mani

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata,

إِنَّ رَجُلاً سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنِ الرَّجُلِ يُجَامِعُ أَهْلَهُ ثُمَّ يُكْسِلُ هَلْ عَلَيْهِمَا الْغُسْلُ وَعَائِشَةُ جَالِسَةٌ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِنِّى لأَفْعَلُ ذَلِكَ أَنَا وَهَذِهِ ثُمَّ نَغْتَسِلُ

Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang seorang laki-laki yang menyetubuhi istrinya namun tidak sampai keluar air mani. Apakah keduanya wajib mandi? Sedangkan Aisyah ketika itu sedang duduk di samping, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku sendiri pernah bersetubuh dengan wanita ini (yang dimaksud adalah Aisyah, pen.) namun tidak keluar mani, kemudian kami pun mandi.” (HR. Muslim, no. 350)

Jika keluar air mani saat melakukan foreplay, itu juga sudah diwajibkan untuk mandi junub.

Baca Juga: Hukum Jilat Kemaluan Istri dan Menelan Air Mani saat Berhubungan Intim Menurut Agama Islam

8. Dilarang Berhubungan Intim Saat Istri Sedang Haid

Allah Ta’ala berfirman,

فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ

Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari (hubungan intim dengan) wanita di waktu haid.” (QS. Al-Baqarah: 222).

Namun, seorang suami masih bisa bersenang-senang dengan istrinya saat masih haid, namun dilarang untuk memasukkan kemaluannya ke dalam kemaluan istrinya.

Jika melakukan kesenangan lainnya maka itu diperbolehkan selain jima' (senggama).

Baca Juga: Buya Yahya: Apa Hukum Menghisap Kemaluan Suami saat Berhubungan Intim Pasutri? Simak Penjelasannya

9. Boleh Melakukan Azl

Apa itu azl? Azl adalah menarik kemaluan pria dari kemaluan wanita wanita sebelum ejakulasi terjadi.

Biasanya ini dilakukan pasangan suami istri untuk menjaga jarak kelahiran anak.

Dalam sebuah riwayat disebutkan

كُنَّا نَعْزِلُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَبَلَغَ ذَلِكَ نَبِىَّ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَلَمْ يَنْهَنَا.

Kami dahulu melakukan ‘azl di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan sampai ke telinga beliau, namun beliau tidak melarangnya.” (HR. Muslim, no. 1440).

Baca Juga: Hukum Islam Menikah Setelah Berzina dan Hamil, Apakah Sah? Simak Penjelasan Beserta Dalilnya

10. Tidak Boleh Membongkar Rahasia Suami Istri di Ranjang 

Ingat, suami adalah pakaian istri, dan istri adalah pakaian bagi suami. Jangan pernah membongkar rahasia suami istri di ranjang atau meneceritakannya. 

Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ مِنْ أَشَرِّ النَّاسِ عِنْدَ اللَّهِ مَنْزِلَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ الرَّجُلَ يُفْضِى إِلَى امْرَأَتِهِ وَتُفْضِى إِلَيْهِ ثُمَّ يَنْشُرُ سِرَّهَا

Sesungguhnya termasuk manusia paling jelek kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah laki-laki yang menggauli istrinya kemudian dia sebarkan rahasia ranjangnya.” (HR. Muslim, no. 1437).

Berikut tadi 10 tata cara berhubungan intim dalam Islam, agar bernilai pahala buka sekedar untuk melampiaskan kebutuhan biologis.***

 

 

Editor: Suhargo

Sumber: Islamqa Hadits dan Al-Qur'an


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah