Vaksin Covid-19 Mulai Didistribusikan, Menperin Agus : Ini Game Changer Pertumbuhan Ekonomi 2021

6 Januari 2021, 10:03 WIB

Portalbangkabelitung.Com -  Pandemi virus corona virus disease atau yang lebih dikenal dengan Covid-19 hingga saat ini masih melanda hampir seluruh wilayah di dunia termasuk Indonesia.

Virus corona pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Tiongkok pada akhir Desember 2019 silam, Hingga saat ini jumlah kasus positif Covid-19 di dunia terus mengalami peningkatan, termasuk Indonesia.

Saat ini virus corona telah bermutasi sehingga membuat ilmuwan dunia terus bereksperimen untuk menemukan vaksin virus covid-19 yang dapat digunakan seluruh manusia.

Baca Juga: Update Harga Emas Pegadaian, Rabu 6 januari 2021, Harga Emas UBS Naik Rp10.000 per Gram

Pada 6 desember 2020, sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 Sinovac telah tiba di Indonesia.

Sedangkan tahap 2 sebanyak 1,8 juta dosis telah tiba pada Kamis, 31 Desember 2020 lalu di Indonesia.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengaku optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 akan menyentuh 5,5 persen. Sebagaimana dikutip dari Pikiran-Rakyat.com dengan artikelnya yang berjudul “Vaksin Covid-19 Dinilai Bisa Jadi Game Changer, Ini Strategi Menperin Agus Gumiwang”

Baca Juga: Akankah Terjadi! Gojek Akan Merger Dengan Tokopedia Dengan Nilai Investasi RP 25 Triliun

Optimisme tersebut tidak lepas dari seluruh rangkaian strategi dan kebijakan yang sudah dipersiapkan oleh pemerintah dalam rangka mempercepat upaya pemulihan ekonomi nasional (PEN) akibat pandemi Covid-19.

"Dengan berbagai kombinasi kebijakan dan peluang yang kita manfaatkan secara optimal, maka diharapkan ekonomi Indonesia dapat tumbuh di sekitaran atau kisaran 4,5 hingga 5,5 persen di tahun 2021," katanya dalam keterangan tertulis seperti dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari situs resmi Bursa Efek Indonesia.

Menperin menegaskan, tekad pemerintah mengejar laju pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5 persen pada 2021, sejalan dengan proyeksi pertumbuhan yang dilakukan oleh lembaga-lembaga internasional.

Baca Juga: BLT 2021, Mensos : Penerima Bansos BLT 2021 Hanya Untuk Golongan Ini

Selain itu, Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memproyeksi ekonomi global pada 2021 tumbuh sebesar 4,0 persen.

Sedangkan Bank Pembangunan Asia (ADB), memperkirakan di angka 5,3 persen dan Dana Moneter Internasional (IMF) membidik 5,2 persen.

Selain itu, Bank Dunia memprediksi ekonomi global pada tahun depan bakal berada di kisaran 4,4 persen, dan Bloomberg Median memasang target sekitar 5,6 persen.

Baca Juga: BLT BPJS Cair Bulan Ini, KEMNAKER Hanya Akan Berikan Dana Pada Karyawan Yang Penuhi Syarat Ini.

"Sementara untuk outlook APBN yang sudah ditetapkan pertumbuhannya sebesar 5,0 persen," ujar Agus.

Agus menyebutkan, sejumlah langkah strategi yang dilakukan pemerintah untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional di tahun depan, antara lain melakukan pengadaan dan pemberian vaksin kepada masyarakat.

"Game changer pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi adalah pelaksanaan vaksinasi itu sendiri," ucapnya.

Baca Juga: Mensos Tetapkan Kriteria Penerima BLT, Yuk Simak Penjelasan Penerima Bantuan BST, BPNT Dan PKH

Selain vaksinasi, menurut Agus kunci pendorong pertumbuhan ekonomi nasional di 2021 juga meliputi implementasi Undang-Undang (UU) Cipta Kerja.

Selain itu, penerapan program PEN yang sudah digencarkan pada 2020.

"Selain itu, sejumlah strategi lainnya selalu kami siapkan, salah satunya dengan melanjutkan program-program yang ada di Komite PEN atau penanganan Covid-19," katanya.

Baca Juga: WOW! Program Kartu Prakerja Gelombang 12 Akan Segera Dibuka, Ini Dia cara Daftarnya

Sebagai langkah mempercepat pemulihan ekonomi, menurutnya pemerintah juga akan melanjutkan dukungan kebijakan untuk pemberdayaan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Tak hanya itu, pemerintah akan melakukan penyusunan daftar prioritas investasi (DPI) serta pembentukan lembaga pengelola investasi atau LPI," tutur Agus.

Sedangkan untuk pengungkit pertumbuhan ekonomi lainnya, adalah program ketahanan pangan, pengembangan kawasan industri, mandatori B30, dan program padat Karya.

Baca Juga: Anda Belum Terima BLT UMKM 2,4 Juta? Ini Dia Penyebabnya

"Tentu yang tidak kalah penting adalah program pengembangan ekonomi digital," katanya.

Agus menyatakan, optimisme dalam memanfaatkan peluang-peluang pemulihan ekonomi tersebut, didasari dengan strategi pemulihan ekonomi melalui kebijakan dan program yang telah disusun oleh pemerintah.

"Tentunya bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan adalah mutlak, sehingga pertumbuhan ekonomi nasional akan lebih cepat kembali bangkit pada tahun 2021 ini," ucapnya.

Baca Juga: Bansos Resmi Disalurkan Hari Ini, Joko Widodo : Jangan Ada Potongan

Dirinya menambahkan, Indonesia memiliki modal yang cukup kuat untuk memacu pemulihan ekonomi di tahun 2021.

Hal ini sejalan dengan kondisi ekonomi global yang menunjukkan adanya tanda-tanda perbaikan di tengah ancaman gelombang kedua Covid-19.

"Modal yang cukup kuat yang dimiliki oleh Indonesia adalah terkait dengan upaya pemulihan ekonomi," ujarnya.

Baca Juga: WOW! Bantuan BST Besok Cair, Segera Bawa Dokumen Ini Ke Kanto Pos

"Hal ini mengindikasikan adanya optimisme pelaku sektor bisnis terhadap kondisi perekonomian ke depan," tuturnya.***( Billy Mulya Putra/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Suhargo

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler