Angka ini merupakan yang terendah sejak BPS merilis angka inflasi di Indonesia.
"Inflasi Desember dipengaruhi oleh kenaikan harga cabai merah, telur ayam ras, cabai rawit, dan tarif angkutan udara," katanya dalam konferensi pers virtual seperti dilansir oleh Pikiran-Rakyat.com pada artikelnya yang berjudul “BPS Rilis Data Inflasi 2020, Berikut Wilayah yang Alami Deflasi Tertinggi” yang mengutip dari Anadolu Agency.
Setianto mengatakan dari 90 kota survey indeks harga konsumen (IHK), sebanyak 87 kota mengalami inflasi dan hanya 3 kota yang mencatat deflasi.
Baca Juga: Akankah Terjadi! Gojek Akan Merger Dengan Tokopedia Dengan Nilai Investasi RP 25 Triliun
Inflasi tertinggi terjadi di Gunung Sitoli sebesar 1,87 persen
Hal ini lantaran kenaikan harga cabai merah dengan andil 0,64 persen dan andil inflasi dari cabai rawit 0,38 persen.
"Kemudian inflasi terendah terjadi di Tanjung Selor sebesar 0,05 persen," ujarnya.
Baca Juga: BLT 2021, Mensos : Penerima Bansos BLT 2021 Hanya Untuk Golongan Ini
Setianto menambahkan untuk kota yang mencatat deflasi tertinggi adalah Luwuk sebesar 0,26 persen dan deflasi terendah di Ambon 0,07 persen.
Dirinya mengatakan inflasi secara bulanan ataupun tahunan terus naik sejak Oktober setelah sebelumnya mencatat deflasi pada Juli hingga September.