Tren Merokok Tembakau Dianggap Kuno, Kegiatan Merokok Tahun 2050 Akan Hilang, Simak Penjelasannya

- 18 Maret 2021, 13:15 WIB
Ilustrasi rokok tembakau. /Pixabay/Comfreak
Ilustrasi rokok tembakau. /Pixabay/Comfreak /Ilustrasi rokok tembakau. /Pixabay/Comfreak/

Portalbangkabelitung.com - Merokok adalah kegiatan menghisap rokok yang dilakukan oleh orang yang mengalami kecanduan terhadap rokok.

Di dalam rokok terkandung bahan adiktif yang dapat membuat ketergantungan bagi para penghisapnya.

Rokok sebenarnya sangat berbahaya baik untuk yang menghisapnya atau orang yang menghirup asapnya.

Di Indonesia sendiri, perokok cukup banyak dan laris. Bahkan salah satu orang terkaya di Indonesia adalah yang mempunyai pabrik rokok.

Baca Juga: Beri Nasi untuk Makanan Kucing, Berbahayakah? Ini Penjelasannya

Hasil penelitian Citigroup Inc, lembaga keuangan dan investasi asal Amerika Serikat, memprediksi kegiatan merokok tidak akan ada lagi di sebagian belahan dunia pada tahun 2050.

Prediksi itu muncul karena tren merokok tembakau yang terus menurun dalam beberapa dekade terakhir di sebagian benua Eropa, Amerika Latin, dan Australia.

Jumlah anak-anak yang merokok menurun drastis dalam 20 tahun terakhir.

Orang dewasa yang mengonsumsi rokok tembakau juga menurun seiring volume merokok juga menurun secara siginifikan dalam beberapa dekade ke belakang.

Baca Juga: Cara Memutihkan Gigi Kuning Secara Alami Tanpa Efek Samping

Tren mengonsumsi rokok tembakau menurun karena banyak orang beralih ke alternatif lain seperti rokok elektrik yang tidak dibakar.

Dikutip Portalbangkabelitung.com dari Pikiran-rakyat.com (PR) pada 17 Maret 2021, Philip Morris International Inc, pembuat rokok Marlboro dan Chesterfield sudah menduga tren ini sejak jauh-jauh hari.

Menurut mereka, merokok tembakau mulai dipandang kuno oleh sebagian orang.

Philip Morris International sudah menyajikan alternatif rokok elektrik dan mengaku sudah mendapatkan seperempat dari total pendapatan dari produk tersebut.

Baca Juga: Waspada! Berikut Ini Tanda Kolestrol Tinggi yang Kadang Tak Disadari

Rokok elektrik juga dilaporkan perlahan membuat konsumsi nikotin di banyak pasar melambat.

Meski demikian, Adam Spielman, analis di Citigroup Inc, mengingatkan bahwa prediksi ini hanya berlaku untuk 3 benua yakni sebagian benua Eropa, Amerika Latin, dan Australia.

Untuk negara-negara seperti China, Rusia, hingga Prancis, kegiatan merokok tembakau diperkirakan masih terus berlanjut hingga 3 dekade ke depan.

"Penelitian ini bukan berarti seluruh dunia akan bebas dari perokok," ujar Adam Spielman.

Artikel ini telah terbit di media Pikiran Rakyat dengan judul "Studi 3 Benua: Tak Akan Ada Lagi Perokok pada Tahun 2050" yang tayang pada 17 Maret 2021.***
(Pikiran Rakyat/Rio Rizky Pangestu)

Editor: Ryannico

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah