Network
Namun Valisure menemukan beberapa batch pembersih tangan yang diuji ternyata berisi delapan kali lebih banyak benzena dari yang dianjurkan.
Laboratorium juga menemukan methanol dan Asetaldehida dalam tingkat tinggi pada beberapa merek hand sanitizer, yang bisa jadi akan bersifat karsinogenik pada manusia.
Valisure telah mengirimkan surat dan laporan tersebut kepada FDA untuk segera menarik pembersih tangan yang terkontaminasi oleh benzena, melakukan investigasi produk, dan memberikan informasi ke publik.
Baca Juga: Anda Pencinta Korea? Mari Berkunjung Ke Hotel Yang Ada Di Bandung Ini Saat Sedang Berlibur Di Sana
"Kehadiran benzena, yang diketahui sebagai karsinogen bagi manusia, beserta dengan kontaminan lainnya ditemukan dalam produk yang digunakan sebagai rekomendasi untuk mencegah penyebaran virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19, dan secara teratur digunakan oleh orang dewasa dan anak-anak dalam volume besar menjadikan penemuan ini sangat mengganggu," kata Valisure dalam surat yang dikirim ke FDA.
Masih belum jelas bagaimana benzena bisa terkandung di dalam hand sanitizer, namun ada dugaan jika benzena terbentuk ketika proses pembuatan produk berlangsung, atau saat alkohol dalam proses pemurnian.
Selain itu, pertengahan tahun lalu FDA juga memperingatkan bahwa beberapa hand sanitizer juga ada yang mengandung metanol dalam jumlah tinggi.
Salah satu produk hand sanitizer yang mengandung benzena yang tinggi juga mengandung metanol 14 kali lipat lebih banyak.
Baca Juga: Tak Kenal Usia, Ketahui Penyebab Nyeri Lutut yang Terjadi Pada Anak Muda dan Cara Mengatasinya
Pembersih tangan berbasis alkohol biasanya tidak boleh mengandung metanol, karena biasanya dibuat dengan etanol.
