Katsuko Saruhashi, Tokoh Ilmuwan Perempuan Inspirator, Penemu Metodologi 'Saruhashi's Table'

2 Maret 2021, 14:46 WIB
Ilustrasi Katsuko Saruhashi //Youtube.com

Portalbangkabelitung.com - Seberapa banyak ilmuwan wanita di luar sana yang bisa menjadi inspirator bagi banyak orang? Katsuko Saruhashi adalah salah satunya.

"ADA banyak perempuan yang memiliki kemampuan untuk menjadi ilmuwan besar. Saya ingin melihat hari ketika para perempuan dapat berkontribusi dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi pada posisi yang sejajar dengan para pria."

Itulah kata-kata yang sempat diucap oleh Katsuko Saruhashi, seorang ilmuwan perempuan inspirator banyak orang.

Baca Juga: Permen Vaksinasi Mandiri Disahkan, Epidemiolog Sebut Salah Kaprah

Katsuko Saruhashi yang kala itu masih berusia muda duduk di bangku sekolah dasar sambil melihat jendela menatap tetesan air hujan yang meluncur turun dari jendela. Katsuko Saruhashi bertanya-tanya apa yang menyebabkan hujan turun.

Perjalanan Katsuko Saruhashi untuk mendapatkan jawaban itu membawanya menjadi perempuan pertama yang mendapatkan gelar doktor dalam bidang kimia dari Universitas Tokyo pada tahun 1957.

Katsuko Saruhashi lahir di Tokyo, Jepang pada 22 Maret 1920 dan tutup usia pada 29 September 2007.

Baca Juga: Setahun Covid-19 di Indonesia, Dr. Tirta: Semoga KPK Terus Mengawal Anggaran Covid di Indonesia

Katsuko Saruhashi terkenal karena penelitiannya yang inovatif sebagai seorang geokimiawan.

Katsuko Saruhashi adalah orang pertama yang secara akurat mengukur konsentrasi asam karbonat dalam air berdasarkan suhu, pH level, dan chlorinity. Dinamai 'Saruhashi's Table' setelahnya, metodologi ini terbukti sangat berharga bagi para ahli kelautan di mana-mana.

 

Katsuko Saruhashi juga mengembangkan teknik untuk melacak perjalanan kejatuhan radioaktif melintasi samudera yang menyebabkan pembatasan eksperimen nuklir samudera pada tahun 1963.

Baca Juga: Dengarkan Masukan Banyak Pihak, Jokowi Akhirnya Cabut Perpres Investasi Miras

Selama 35 tahun kariernya, Katsuko Saruhashi menjadi perempuan pertama yang terpilih menjadi anggota Dewan Ilmu Pengetahuan Jepang pada tahun 1980.

Ia juga perempuan pertama yang mendapatkan penghargaan Miyake Prize untuk geokimia pada tahun 1985. Penghargaan itu adalah salah satu dari sekian banyak penghargaan yang diraihnya.

Katsuko Saruhashi sangat berkomitmen untuk menginspirasi para perempuan muda belajar sains.

Baca Juga: 2021 Unit GeNose Mulai Didistribusikan, Pendekteksi Covid-19 Lewat Hembusan Nafas Oleh UGM

Katsuko ditetapkan sebuah penghargaan atas namanya, Saruhashi Prize pada tahun 1981, sebagai pengakuan bagi perempuan ilmuwan untuk penelitian yang berbeda-beda dalam ilmu pengetahuan.

Sebagaimana Artikel ini telah terbit di media Pikiran-rakyat.com dengan judul "Katsuko Saruhashi, Perempuan Ilmuwan Inspirator" yang tayang pada Rabu 21 Maret 2018.*** (Pikiran-rakyat/Ari Nursanti)

Editor: Ryannico

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler