Kurangnya Fasilitas di RS, Dokter di India Harus Putuskan Siapa yang Hidup dan Siapa yang Meninggal

7 Mei 2021, 17:30 WIB
Ilustrasi situasi pandemi Covid-19 di India. Pengakuan seorang dokter di India yang harus memutuskan siapa yang akan hidup dan siapa yang akan mati ketika pasien datang kepadanya dengan terengah-engah.* /Reuters/Danish Siddiqui

Portalbangkabelitung.com - Saat ini India tengah menghadapi lonjakan kasus Covid-19 yang makin tak terkendali dan mengkhawatirkan.

Para dokter di Rumah Sakit di India terpaksa menentukan siapa yang hidup dan siapa yang meninggal.

Sebagaimana yang dikatakan oleh dr. Rohan Aggarwal, ia merupakan dokter yang belum menyelesaikan pelatihan medisnya yang sebenarnya baru selesai pada tahun depan.

Baca Juga: Terjadi Pembunuhan di Pusat Penitipan Anak di Brazil, Pelaku merupakan Seorang Remaja

Di salah satu rumah sakit terbaik di India, ia harus membuat keputusan selama 27 jam kerja.

Semua orang di RS Holy Family termasuk pasien, keluarga pasien dan staf tahu bahwa tidak ada cukup tempat tidur, tidak cukup tangka oksigen atau ventilator untuk menjaga semua orang yang tiba di gerbang depan rumah sakit agar tetap hidup.

"Siapa yang akan diselamatkan, siapa yang tidak diselamatkan seharusnya ditentukan oleh Tuhan," kata dr. Aggarwal dikutip Portalbangkabelitung.com dari Pikiranrakyat-Bekasi.com. 

Baca Juga: Masjid Besar Taipei Ditutup Sementara Akibat Temuan Kasus Positif Covid-19, Shalat Idul Fitri Ditiadakan

"Kami tidak diciptakan untuk hal ini kami hanyalah manusia. Tetapi pada saat ini, kami diharuskan untuk melakukan (keputusan) ini," sambungnya.

India telah melaporkan rekor global lebih dari 300.000 kasus harian selama dua minggu terakhir.

Di ibu kota New Delhi, tercatat setidanya kurangnya 20 tempat tidur dari lebih 5.000 tempat tidur ICU Covid-19.

Baca Juga: Azan Maghrib 3 Menit Lebih Awal, Warga di Masjid Malaysia Wajib Mengganti Puasanya

Pasien selalu bergegas dari rumah sakit ke rumah sakit lain, meninggal di jalan atau di rumah, sementara truk tangki oksigen bergerak di bawah penjagaan bersenjata ke fasilitas dengan stok sangat rendah.

Krematorium bekerja sepanjang waktu, mengeluarkan asap saat jenazah korban tiba setiap beberapa menit.

Selama shift maratonnya, yang didokumentasikan Reuters untuk memberikan salah satu laporan paling komprehensif dari rumah sakit yang kewalahan selama gelombang mengerikan di India.

Baca Juga: Alami Lonjakan Pasien Akibat Kasus Infeks Covid-19, Militer India Janjikan Bantuan Medis

Dr Aggarwal mengatakan dia khawatir apa yang akan terjadi jika dia terinfeksi juga, mengetahui bahwa rumah sakitnya sendiri tidak mungkin menemukannya tempat tidur.

Dia tidak divaksinasi karena sakit pada bulan Januari ketika suntikan untuk profesional medis sedang dilakukan. Namun dia sempat merasa tenang karena pada bulan Februari jumlah penularan relatif rendah. Namun dugaannya salah.

"Kami semua salah paham bahwa virus itu telah hilang," katanya.

Sebagaimana artikel ini telah terbit di media PikiranRakyat-Bekasi.com dengan judul "Covid-19 di India Makin Mengerikan, Dokter Ini Mengaku Harus Putuskan Siapa yang Hidup dan Mati" yang tayang pada 6 Mei 2021***(Pikiran Rakyat Bekasi/Ade Cahyana)

Editor: Suhargo

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi

Tags

Terkini

Terpopuler