FDA Filipina Tuai Kritik Setelah Susun Rencana Regulasi Rokok Tanpa Diskusi

- 2 Maret 2021, 19:32 WIB
Bendera Filipina
Bendera Filipina /OpenClipart-Vertors/Pixabay

Peter Paul Dator dari Vapers PH mengatakan FDA Filipina seharusnya menerima masukan dari para konsumen dan pemangku kepentingan yang akan terdampak langsung oleh draf pedoman tersebut.

“Kami hanya meminta adanya transparansi dan inklusi dalam diskusi karena kami, para konsumen, adalah pihak yang terdampak langsung oleh pedoman ini, bukan kelompok para ahli farmasi atau medis yang tidak memiliki andil dalam masalah ini." ujar Dator.

"Kami berharap jika ada dialog berikutnya, para pejabat FDA akan membuka pikirannya, mendengarkan bukti ilmiah, dan melaksanakan kewajiban mereka dalam mengatur, dan bukan membatasi perkembangan produk baru ini, seperti yang sekarang tertuang dalam aturan kita saat ini,” tambahnya.

Baca Juga: Tidak Suka Caranya Memandang, Pria Ini Tusuk Seorang Pria Asia

Dator menambahkan, batasan yang diterapkan dalam konsultasi publik menghalangi terjadinya diskusi secara ekstensif dan menyeluruh terkait pengadaan pedoman yang diajukan.

"Dalam menyusun regulasi yang berpotensi memberikan perubahan positif bagi 16 juta perokok di Filipina, kami sebagai pemangku kepentingan berharap adanya proses yang lebih transparan dan partisipatif," kata dia.

Baru-baru ini, FDA Filipina mengadakan dua audiensi publik yang dihadiri oleh sejumlah anggota kongres seiring dengan persiapan pedoman bagi pengaturan produk vape dan produk tembakau yang dipanaskan.

Baca Juga: HMI Babel Raya: Tolak Keras Investasi Miras

Royal College of Physicians, Public Health England, dan National Academies of Science, Engineering and Medicine menilai bahwa produk-produk tersebut memiliki risiko yang lebih rendah daripada rokok karena tidak dibakar.

Produk tersebut tidak menghasilkan asap yang mengandung 7.000 bahan kimia berbahaya.

Halaman:

Editor: Abdul Fakih

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x