Mantan Tentara Transgender Pertama Korea Selatan Ditemukan Tewas Dirumahnya

- 4 Maret 2021, 20:35 WIB
Byun Hee-Soo, mantan tentara transgender pertama Korea Selatan.
Byun Hee-Soo, mantan tentara transgender pertama Korea Selatan. /Tangkap layar Youtube.com/SCMP

Portalbangkabelitung.com - Seorang mantan tentara Korea Selatan yang juga merupakan seorang transgender, ditemukan tewas dirumahnya.

mantan tentara itu belum lama ini diberhentikan secara tidak hormat dari militer Korea Selatan.

Ia melakukan operasi transgender atau operasi kelamin dari seorang pria menjadi wanita sebelum ia diberhentikan.

Baca Juga: Harapan Baru Bagi Para Penderita HIV/AIDS, Ditemukan Kelompok Orang yang Kebal Alami

Suatu ketika, seorang konselor kesehatan mental menelepon layanan darurat untuk melaporkan bahwa mantan tentara itu belum diketahui kabarnya sejak 28 Februari 2021 lalu.

Benar saja, petugas pemadam kebakaran yang mencoba memastikan keberadaan sang mantan tentara akhirnya menemukan Byun Hee-soo telah tewas di rumahnya di Cheongju, selatan Seoul.

Atas penemuan itu, pihak kepolisian setempat sedang berusaha untuk menyelidiki kematiannya Byun yang belum diketahui sebabnya itu.

Baca Juga: Paus Fransiskus Berencana Kunjungi Irak Jumat Besok

Seperti diketahui, Byun adalah mantan tentara berpangkat sersan staf yang berusia 22 tahun. Byun mendaftar secara sukarela pada 2017 dan kemudian menjalani operasi konfirmasi gender pada 2019 di Thailand.

Namun, Korea Selatan tetap sangat konservatif tentang masalah identitas seksual dan gender. Negara yang dijuluki sebagai Negeri Ginseng ini pun kurang toleran terhadap hak-hak LGBT dibandingkan beberapa negara lain di Asia.

Banyak orang-orang gay dan transgender Korea Selatan yang sebagian besar hidup di bawah pengawasan. Kementerian pertahanan mengklasifikasikan hilangnya alat kelamin laki-laki sebagai cacat mental atau fisik.

Baca Juga: Inggris Bentuk Satgas Khusus Untuk Masalah Penipuan Dana Dukungan Pemerintah Terhadap Para Pengusaha

Bahkan, sebuah panel militer memutuskan pada awal 2020 bahwa dia akan diberhentikan secara wajib. Byun akhirnya membuka identitas dirinya yang sebenarnya saat muncul di sebuah konferensi pers.

Pada saat itu Byun memohon agar diizinkan untuk melayani, mengenakan seragamnya dan memberi hormat kepada wartawan dan juru kamera yang berkumpul.

"Saya seorang tentara Republik Korea," kata Byun seraya suaranya pecah, seperti dilansir Portalbangkabelitung.com dari PikiranRakyat-Pangandaran.com.

Byun mengungkapkan kalau melayani di militer selalu menjadi impiannya sedari masa kecil.

Baca Juga: Mendapat Banyak Kecaman Setelah Beri Perlindungan pada Terdakwa, Hakim Agung Diminta Mundur dari Jabatannya

Sebab, Byun ingin sekali membuktikan bahwa identitas seksual sama sekali tak akan menghalangi seseorang untuk membela negaranya.

"Mengesampingkan identitas seksual saya, saya ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa saya bisa menjadi salah satu prajurit hebat yang membela negara ini. Tolong beri saya kesempatan itu," sambungnya sambil menahan air mata.

Korea Selatan dikenal memiliki pasukan wajib militer untuk mempertahankan diri melawan Korea Utara yang bersenjata nuklir.

Baca Juga: Kebijakan Baru Haji 2021, Semua Jemaah Wajib Suntik Vaksin Covid-19

Semua warga negara laki-lakinya yang dinyatakan sehat wajib mengabdi selama hampir dua tahun untuk mengikuti program wajib militer.

Sementara itu, kasus identitas seksual Byun adalah yang pertama kali terjadi dari jenisnya di Korea Selatan.

Atas kejadian itu, kelompok hak asasi internasional telah menyatakan keprihatinan tentang cara negara tersebut memperlakukan tentara transgender.

Tentara dengan identitas seperti itu disebutnya telah dilarang terlibat dalam hubungan sesama jenis.

Bahkan bagi yang terciduk aparat, mereka dapat menghadapi hukuman dua tahun penjara meskipun tindakan tersebut legal dalam kehidupan sipil.

Sebagaimana artikel ini telah terbit di media PikiranRakyat-Pangandaran.com dengan judul "Dipecat Tak Hormat Gegara Ubah Kelamin, Mantan Tentara Transgender Korea Selatan Ditemukan Tewas" yang tayang pada 4 Maret 2021***(Pikiran Rakyat Pangandaran/Ferdy Yudha Pratama)

Editor: Suhargo

Sumber: Pikiran Rakyat Pangandaran


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah