Makin Memanas, Pasukan Keamanan Myanmar Semakin Unjuk Kekuatan Senjata dalam Menghadapi Demonstran

- 7 Maret 2021, 12:20 WIB
Seorang petugas polisi anti huru hara menembakkan peluru karet ke arah pengunjuk rasa selama protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar, 28 Februari 2021.
Seorang petugas polisi anti huru hara menembakkan peluru karet ke arah pengunjuk rasa selama protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar, 28 Februari 2021. /Reuters/

Portalbangkabelitung.com - Situasi di Myanmar kini makin memanas, banyak para pendemo yang terluka dan tewas.

Apa yang terjadi di Myanmar saat ini tengah menjadi sorotan dunia dan mendapat kecaman PBB.

Tapi bukannya makin melemah, pasukan keamanan Myanmar semakin unjuk kekuatan senjata dalam menghadapi para demonstran.

Baca Juga: Dianggap Masyarakat Gagal Tangani Pandemi, Presiden Paraguay Minta Seluruh Menteri Mundur dari Jabatannya

Pasukan keamanan Myanmar menggunakan gas air mata dan granat kejut untuk membubarkan pengunjuk rasa di pusat komersial Yangon pada Sabtu 6 Januari 2021.

Negara Asia Tenggara itu berada dalam kekacauan sejak kudeta 1 Februari 2021, menggulingkan pemerintah Aung San Suu Kyi yang terpilih secara demokratis.

Aksi kudeta militer telah memicu protes massal di kota-kota di seluruh negeri yang menyerukan pemulihan pemerintahan sipil.

Baca Juga: Update Corona di Dunia 7 Maret 2021, Kasus kematian Harian dan Penambahan Pasien Turun Dibandingkan Kemarin

PBB mengungkapkan para pengunjuk rasa telah menghadapi tindakan keras yang semakin brutal dengan jumlah korban tewas mencapai lebih dari 50 sejak kudeta.

Aksi demo itu telah menyerukan pembebasan Aung San Suu Kyi dan meminta militer menghormati hasil pemilihan November 2020 lalu, tetapi ditolak oleh tentara.

Halaman:

Editor: Suhargo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x