Portalbangkabelitung.com - Akhir-akhir ini, ditemukan kasus mamalia laut terdampar di berbagai daerah di Indonesia.
Oleh karena itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng beberapa lembaga dan sejumlah pakar kelautan dalam rangka mendalami sejumlah kasus penyebab mamalia laut terdampar massal di berbagai daerah di Indonesia.
Dengan harapan bahwa kasus mamalia terdampar itu tidak berulang lagi di kemudian hari.
"Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi agar kejadian serupa (seperti paus pilot terdampar massal di Madura) tidak terjadi lagi di kemudian hari," kata Dirjen Pengelolaan Ruang Laut KKP Tb Haeru Rahayu, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.
Ia mengemukakan, hal ini sejalan dengan arahan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono untuk memastikan kelestarian biota laut dan keberlanjutan populasinya untuk kesejahteraan bangsa dan kalangan generasi yang akan datang.
Pasalnya, ujar dia, mamalia laut merupakan biota laut yang terancam punah dan statusnya telah dilindungi penuh secara nasional dan internasional.
Tb. Haeru Rahayu memaparkan, perairan Indonesia merupakan salah satu jalur migrasi mamalia laut (paus, lumba-lumba, duyung) dunia. Dari 90 jenis mamalia laut yang ada di dunia, 35 jenisnya ada di Indonesia.
“Salah satu ancaman terhadap mamalia laut di Indonesia adalah banyaknya mamalia laut yang terdampar di wilayah perairan Indonesia dari waktu ke waktu," katanya.