Rusia Mengancam Akan Memblokir Twitter Jika Tidak Menghapus Konten yang Dilarang

- 18 Maret 2021, 15:33 WIB
logo twitter
logo twitter /Pixabay/geralt

Portalbangkabelitung.com - Baru-baru ini kabar mengejutkan datang dari Rusia yang mengancam pemblokiran terhadap salah satu media sosial.

Media sosial tersebut adalah Twitter. Rusia mengancam akan memblokir Twitter jika tidak mau memenuhi permintaan Rusia untuk menghapus konten yang dilarang.

Rusia berencana akan melakukan pemblokiran selama satu bulan dan Rusia telah memperlambat kecepatan Twitter sebagai pembalasan atas apa yang digambarkannya sebagai kegagalan untuk menghapus konten yang dilarang.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Wanita Hamil Dapat Memberikan Perlindungan Ibu dan Bayi dari Infeksi SARS-CoV-2 (Covid-19)

Rusia pun mengancam akan memblokir platform asal AS itu secara langsung hingga meningkatkan pertikaian yang berkembang antara Moskow dan perusahaan media sosial negeri Paman Sam itu.

Sebagaimana dikutip Portalbangkabelitung.com dari Pikiranrakyat-Bekasi.com, pihak Twitter mengatakan pada saat itu bahwa mereka khawatir tentang dampak tindakan yang dilakukan Rusia terhadap kebebasan berbicara.

Twitter juga membantah bahwa mereka mengizinkan platform-nya digunakan untuk mempromosikan perilaku ilegal seperti yang dituduhkan oleh otoritas Rusia.

Baca Juga: Nekat Bunuh Diri dengan Terjun Dari Jembatan, Gadis ini Akui Depresi Karena Ditegur Bermain Game Online

Wakil kepala Roskomnadzor selaku pengawas komunikasi, Vadim Subbotin mengatakan pada hari Selasa, 16 Maret 2021 bahwa Twitter belum menangani masalah Rusia.

Subbotin juga mengatakan bahwa pihak Rusia akan mengancam pemblokiran twitter dalam sebulan, kecuali jika pihak Twitter itu memenuhi permintaannya.

“Twitter tidak menanggapi permintaan kami sebagaimana mestinya. Jika situasi terus berlanjut maka akan diblokir dalam sebulan tanpa perintah pengadilan,” ujar Vadim Subbotin dikutip dari kantor berita Interfax.

Baca Juga: Bantu Krisis Kemanusiaan di Suriah, PBB kirim 83 Truk Bantuan Kemanusiaan

Wakil kepala Roskomnadzor pengawas komunikasi itu mengatakan bahwa Twitter masih bisa menghindari adanya pemblokiran dari Rusia. Pihak Twitter akan mengambil tindakan untuk menghapus konten yang dilarang.

Konten yang dilarang itu seperti pornografi anak dan materi tentang obat-obatan terlarang serta adanya konten bunuh diri anak.

Di sisi lain platform AS itu sudah berada di bawah tekanan di Rusia setelah dinobatkan pada awal bulan ini sebagai salah satu dari lima platform media sosial yang dituntut karena diduga gagal menghapus unggahan yang mendesak anak-anak untuk mengambil bagian dalam protes ilegal anti-Kremlin.

Baca Juga: Studi: Orang Berusia di Atas 65 Tahun Kemungkinan Terlindung dari Covid-19 Hanya 47 Persen

Kementerian Luar Negeri Rusia pada Sabtu lalu menuduh Amerika Serikat menggunakan IT untuk terlibat dalam persaingan tidak sehat dari platform media sosial yang menyensor konten secara sewenang-wenang dan tanpa pandang bulu.

Sebagaimana artikel ini telah terbit di media PikiranRakyat-Bekasi.com dengan judul "Gara-gara Konten Pornografi dan Kekerasan Anak, Rusia Berniat Blokir Twitter selama Sebulan" yang tayang pada 17 Maret 2021***(Pikiran Rakyat Bekasi/Ahmad Zaki Kusnaedi)

Editor: Suhargo

Sumber: Pikiran Rakyat Pangandaran


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah