China Berani Main Api, Tiga Negara ASEAN Menentang Klaim China yang Menyerobot 80 Persen Perairan Pasifik

- 31 Maret 2021, 14:15 WIB
Ingin Kuasai Asia, Statistik Militer Ini Tunjukkan China Memang Lawan Superior Bagi ASEAN /Xinhua
Ingin Kuasai Asia, Statistik Militer Ini Tunjukkan China Memang Lawan Superior Bagi ASEAN /Xinhua /

PortalBangkaBelitung.com - Tiga Negara ASEAN menentang klaim China terhitung Vietnam, Filipina dan Malaysia akan berada di baris terdepan menentang klaim

China berani main api ini sudah mempersiapkan diri menyambut datangnya perang

Klaim Nine Dash Line China yang menyerobot 80 persen perairan Pasifik tentu akan menemui perlawanan. Masalah semakin runyam kala Taiwan dan Jepang yang didompleng Amerika Serikat (AS) juga ikut-ikutan melawan China.

Baca Juga: Go Public, Ranty Maria dan Rayn Wijaya Ternyata Sudah 1 Tahun Pacaran!

Sebagaimana artikel ini telah tayang di media Zona Jakarta dengan judul "Ingin Kuasai Asia, Statistik Militer ini Tunjukkan China Memang Lawan Superior Bagi ASEAN" yang tayanng pada 31 Maret 2021 

Xi Jinping yang pada tahun 2017 berpidato jika militer China akan menjadi kuat kelas dunia menginjak tahun 2049.

Xi lantas mendorong semua sumber daya China untuk membangun pertahanan negara.

Paling kentara ialah universitas-universitas di China harus menghasilkan purwarupa senjata demi mendukung program ini.

 Baca Juga: Sebelas Tahun Penantian, Irwansyah dan Zaskia Sungkar Bagikan Prosesi Lahiran Putra Mereka

Tentu untuk mendukung hal ini pada tahun 2021 China menganggarkan Rp 1.355 triliun agar industri pertahanan dalam negerinya jalan.

Belum juga mencapai tahun 2049, militer China sudah memiliki ratusan kapal perang dengan teknologi terkini.

Bahkan kapal selam nuklir juga mampu mereka buat hingga rudal segala matra serta produksi mandiri amunisi yang akan menjadi vital saat perang berkecamuk nanti. 

Karena percuma jika mampu memproduksi alutsista namun elemen pemukulnya macam rudal masih tergantung impor.

Baca Juga: Xiaomi Luncurkan Series Ponsel Redmi Note 10 dengan Inovasi Terbaru, Telah Hadir di Indonesia

Dua syarat ini sudah dicapai China dan sekarang Negeri Tirai Bambu sedang mengencarkan produksi kapal perang, jet tempur hingga kendaraan lapis baja berjumlah ribuan.

Namun tetap saja China masih dipusingkan dengan perekrutan tentara dan membinanya jadi berkualitas.

"PLA China sebenarnya masih kekurangan sumber daya manusia (tentara) yang berkualifikasi tinggi," ujar pakar kebijakan Universitas Oriana Skylar Mastro.

Bahkan Oriana meragukan kualitas setiap personel militer China.

Baca Juga: Puasa Ramadhan 2021, Ini Doa Berbuka Puasa yang Diajarkan Rasulullah SAW Beserta Dalilnya

"Perintah atasan militer China kepada anak buahnya semacam ketidakpastian, bisa saja mereka lari saat perang tiba," ujarnya.

Tapi tetap saja kewaspadaan harus dijaga lantaran tak berkualitasnya SDM bisa ditutup dengan kecanggihan teknologi bila perang terjadi nantinya.*(Beryl Santoso/ZonaJakarta)

Editor: Muhammad Tahir

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah