Aktivis Myanmar Lempar Sampah ke Jalanan Sebagai Bentuk Pembangkangan Sipil Terbaru

- 30 Maret 2021, 15:40 WIB
Demonstran bersembunyi di balik barikade selama protes menentang kudeta militer di Yangon, Myanmar, 28 Maret 2021.
Demonstran bersembunyi di balik barikade selama protes menentang kudeta militer di Yangon, Myanmar, 28 Maret 2021. /Reuters

Portalbangkabelitung.com - Dinamika perpolitikan di Myanmar terus terjadi, keadaan di Myanmar kini semain memanas.

Junta militer Myanmar makin kejam dalam menghadapi para demonstran, mereka menculik dan membunuh banyak orang.

Hingga saat ini korban tewas sejak kudeta 1 Februari 2021 telah mencapai 500 orang.

Baca Juga: Ungkap Asal Usul Virus Corona, WHO: Penyebaran Virus Corona dari Kelelawar ke Manusia Terjadi Melalui Hewan

Para aktivis anti-kude pada Selasa, 30 Maret 2021 juga ‘membuang sampah’ ke jalanan sebagai bentuk pembangkangan sipil terbaru.

Dari 14 warga sipil yang tewas di Myanmar pada Senin, 29 Maret 2021, Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) mengatakan setidaknya delapan orang berada di distrik Dagon Selatan, Yangon.

Pasukan keamanan di daerah itu menembakkan senjata kaliber yang jauh lebih berat dari biasanya pada Senin untuk membersihkan barikade kantong pasir, kata saksi mata. Belum jelas jenis senjata apa yang digunakan.

Baca Juga: Maraknya Serangan Rasial Terhadap Orang Asia di AS, Indonesia Meminta AS Menjamin Keselamatan WNI

Televisi pemerintah mengatakan pasukan keamanan menggunakan "senjata anti huru hara" untuk membubarkan kerumunan.

Seorang warga South Dagon pada hari Selasa mengatakan lebih banyak suara tembakan pada malam hari di daerah tersebut, meningkatkan kekhawatiran lebih banyak korban berjatuhan.

Halaman:

Editor: Suhargo

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x