Aktivis Myanmar Lempar Sampah ke Jalanan Sebagai Bentuk Pembangkangan Sipil Terbaru

- 30 Maret 2021, 15:40 WIB
Demonstran bersembunyi di balik barikade selama protes menentang kudeta militer di Yangon, Myanmar, 28 Maret 2021.
Demonstran bersembunyi di balik barikade selama protes menentang kudeta militer di Yangon, Myanmar, 28 Maret 2021. /Reuters

Salah satu kelompok utama di balik protes, General Strike Commite of Nationalities, pada hari Senin dalam surat terbuka meminta pasukan etnis minoritas untuk membantu mereka yang melawan "penindasan yang tidak adil" dari militer.

Sebagai tanda agar seruan itu mendapat perhatian, tiga kelompok dalam surat bersama pada Selasa meminta militer untuk berhenti membunuh pengunjuk rasa damai dan menyelesaikan masalah politik.

Kelompok yang termasuk antara lain: Myanmar National Democratic Alliance Army, The Arakan Army dan Ta'ang National Liberation Army.

Ketiganya kompak memperingatkan jika militer tidak melakukan ini, mereka "akan bekerja sama dengan semua bangsa yang bergabung dengan revolusi musim semi Myanmar dalam hal pertahanan diri.”

Sebagaimana artikel ini telah terbit di media PikiranRakyat-Bekasi.com dengan judul "Sekitar 500 Orang Tewas Sejak Kudeta di Myanmar, Aktivis Lempar Sampah ke Jalanan sebagai Bentuk Perlawanan" yang tayang pada 30 Maret 2021***(Pikiran Rakyat Bekasi/Ade Cahyana)

Halaman:

Editor: Suhargo

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah