Portalbangkabelitung.com - Aksi bom bunuh diri yang terjadi di depan Gereja Katedral, Makassar pada Minggu 28 Maret 2021 mengejutkan masyarakat Indonesia.
Peristiwa itu langsung mendapat sorotan publik. Pengamat pun memberikan tanggapan mereka terkait aksi bom bunuh diri ini.
Aisha Kusumasomantri, pengamat terorisme dan keamanan dari Universitas Indonesia (UI), menilai ada dua faktor penyebab terjadinya aksi bom bunuh diri di Makassar.
Baca Juga: Khawatir Ada Bom Susulan, JK Minta Masyarakat Selalu Waspada
Menurut Aisha, motif pertama munculnya gerakan terorisme di Makassar adalah unsur balas dendam.
Pasalnya pada Januari kemarin, ada anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang dieksekusi oleh Densus 88.
JAD belakangan disebut merupakan kelompok yang bertanggungjawab atas aksi terorisme di Makassar.
Baca Juga: Wawan Wanisar Selamat Jalan Selamanya, Dunia Perfilman Indonesia Kini Berduka
"Mungkin ada unsur balas dendam, karena Januari ada dari JAD yang tertangkap dan dieksekusi Densus," kata Aisha dikutip Portalbangkabelitung.com dari Prfmnews.com pada Selasa 30 Maret 2021.