Pekerja pabrik dilaporkan tidak sengaja menggabungkan bahan vaksin milik Johnson&Johnson dan AstraZeneca yang diproduksi di fasilitas Emergent BioSolutions.
Pemerintah AS menetapkan J&J bertanggung jawab atas kejadian itu.
J&J menyatakan siap bertanggung jawab dan akan memberikan 100 juta dosis kepada pemerintah AS pada akhir Mei.
J&J juga mengatakan vaksin yang rusak belum masuk ke tahap penyelesaian.
Sedangkan AstraZeneca yang vaksinnya belum disetujui di AS, mengatakan akan bekerja sama dengan pemerintahan AS untuk menemukan lokasi alternatif memproduksi vaksin.
Baca Juga: Main Saham dan Rugi Ratusan Juta, Seorang Pria Terjun ke Tungku Api
Insiden itu dinilai semakin menghambat upaya AstraZeneca menjual vaksin di AS.
Sebelumnya, pemerintah AS mengkritik AstraZeneca karena menggunakan data usang dalam hasil uji coba vaksinnya sebelum akhirnya merevisi studinya.
Langkah pemerintah AS menjadikan Baltimore hanya bertugas membuat vaksin J&J guna menghindari insiden serupa terulang kembali.