Portalbangkabelitung.com- Irak mengutuk keras serangan udara Amerika Serikat (AS) terhadap kelompok-kelompok bersenjata yang didukung Iran di perbatasan Suriah-Irak.
Serangan AS itu menewaskan sedikitnya tujuh pejuang dan memicu seruan untuk balas dendam dari faksi-faksi bersenjata Irak.
Perdana Menteri Irak, Mustafa al-Kadhemi mengutuk serangan AS itu sebagai "pelanggaran terang-terangan dan tidak dapat diterima terhadap kedaulatan Irak dan keamanan nasional Irak".
Baca Juga: Kapolda Papua Benarkan Aksi Kelompok Teroris Papua Makin Agresif
"Irak mengulangi penolakannya untuk menjadi arena penyelesaian skor," kata Kadhemi dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP.
Hashed, aliansi paramiliter Irak yang mencakup beberapa proksi Iran mengatakan serangan AS itu menewaskan empat pejuangnya di wilayah Qaim.
Baca Juga: Langgar Prokes Dengan Cium Asistennya, Menteri Kesehatan Inggris Mengundurkan Diri
Para pejuang ditempatkan di sana untuk mencegah para jihadis menyusup ke Irak, kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan. Mereka juga menyangkal telah mengambil bagian dalam setiap serangan terhadap kepentingan atau personel AS.
"Kami memiliki hak hukum untuk menanggapi serangan ini dan meminta pertanggungjawaban pelaku di tanah Irak," kata Hashed.
Baca Juga: China Tuding AS Sebagai Perusak Tatanan Dunia
Serangan udara itu dilakukan sebagai pembalasan atas serangan pesawat drone oleh milisi terhadap personel dan fasilitas AS di Irak.***