Baca Juga: Panti Asuhan Baiturahman Terima Ratusan Masker dari Polda Banten
Macron juga menuduh Presiden Guinea Alpha Conde mengorganisir referendum tentang perubahan konstitusional 'semata-mata untuk mempertahankan kekuasaan,' menambahkan bahwa situasi di negara itu 'serius' menyusul kerusuhan pasca pemilihan.
“Karena alasan inilah saya masih belum mengirimkan surat ucapan selamat kepadanya,” kata Macron.
Macron menambahkan dia berharap untuk mengunjungi Rwanda pada 2021 meskipun ketegangan terus berlanjut dengan negara itu dan Presidennya Paul Kagame atas genosida tahun 1994.***