Portalbangkabelitung.com - Penambangan timah ilegal memang kerap kali menjadi pemasalahan di Kepulauan Bangka Belitung.
Sebagai pulau penghasil timah berlimpah, potensi ini dimanfaatkan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab dan hanya memikirkan kepentingan sesaat.
Di beberapa daerah di Bangka Belitung seringkali terlibat perselisihan antara masyarakat setempat dengan oknum tak bertanggung jawab tersebut.
Baca Juga: Puluhan Perahu TI Ilegal Menambang di Dekat Pantai Kampung Nelayan 2 Bangka, Masyarakat GERAM!
Seperti yang terjadi di Kampung Nelayan 2 Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka pada Kamis, 25 November 2021.
Masyarakat beramai-ramai melakukan demo terhadap puluhan perahu TI (Tambang Inkonvensional) ilegal yang melakukan aktivitasnya hingga mendekati kawasan pantai.
Keresahan dan kegeraman masyarakat pun memuncak hingga menghampiri tempat perahu-perahu TI ilegal tersebut beraktivitas.
Baca Juga: HUT KORPRI 2021: Lirik Lagu Mars KORPRI Ciptaan EL Pohan yang Bangkitkan Semangat
Menggunakan perahu, sampan, hingga speed boat masyarakat berusaha menghentikan aktivitas tambang ilegal tersebut.
Sementara masyarakat lainnya melihat di tepi pantai puluhan perahu TI ilegal tengah bersiap-siap menjauh dari bibir pantai usai didatangi masyarakat.
"Selama ini mereka bekerja tak ada yang melarang, tapi pada tempatnya. Ini sudah menganggu hingga dekat pantai," kata seorang warga yang tak ingin disebutkan namanya.
Baca Juga: Savefrom FB, Download dan Simpan Video dari Facebook ke Galeri Ponsel, Simak Langkah-langkahnya!
Masyarakat pun menyayangkan pihak yang memberikan izin kepada orang-orang tersebut untuk menambang secara ilegal tanpa memikirkan konsekuensi ke depannya.
"Kampung Nelayan bukan hanya milik para Nelayan. Banyak suku di sini. Jawa, Batak, Palembang ada semua. Kalian jaga Kampung Nelayan," kata salah seorang warga dengan penuh emosi.
Diketahui, perahu-perahu TI ilegal tersebut sudah lama menambang di perairan Kampung Nelayan 2 namun semakin hari cakupan penambangan ilegal tersebut semakin meluas hingga menyulut amarah warga.***