Peringati Tragedi Perang Dunia II, Menaburkan Bunga di Pantai Radji Muntok, Bangka Belitung

- 16 Februari 2021, 16:29 WIB
Tabur bunga di monumen peringatan peristiwa Perang Dunia II di Pantai Radji Mentok, Bangka Belitung.
Tabur bunga di monumen peringatan peristiwa Perang Dunia II di Pantai Radji Mentok, Bangka Belitung. //Antara/HO-Disparbud Bangka Barat

 

Pada hari-hari terakhir sebelum kejatuhan Singapura, ribuan warga sipil pria, wanita, dan anak-anak Inggris, Australia, dan berbagai negara yang saat itu tinggal di Singapura menaiki kapal untuk melarikan diri ke berbagai arah, termasuk ke Jawa dan Australia. Namun, upaya ini merupakan evakuasi yang terlambat.

Baca Juga: Presiden Jokowi Perkenalkan Jajaran Dewan Pengawas dan Direktur INA

Kemudian pada tanggal 13 Februari 1942, sebuah pesawat pengintai Inggris menemukan konsentrasi besar konvoi pelayaran Angkatan Laut Jepang di utara Pulau Bangka.

Konvoi tersebut berangkat dari Camranh Bay-Indochina pada tanggal 12 Februari 1942 dengan tujuan invasi ke Mentok dan Palembang.

Pada saat yang sama, banyak kapal pengungsi yang penuh dengan pasukan dan warga sipil Inggris dan Australia melarikan diri dari Singapura dan di pintu masuk Selat Bangka, armada angkatan laut Jepang menghentikan pelarian para pengungsi tersebut.

Baca Juga: Otoritas Palestina Geram pada Pemerintahan Israel yang Ingin Gagalkan Pasokan Vaksin Covid-19

Dari 44 kapal evakuasi yang berangkat pada hari-hari terakhir antara 12 dan 14 Februari 1942, sebanyak 40 kapal dibom dan tenggelam di Selat Bangka dan diperkirakan sekitar 4.000 hingga 5.000 penumpang kapal tewas dalam kejadian itu.

Ada juga sebagian penumpang mendarat atau terdampar di sepanjang pantai Pulau Bangka dengan sekoci, pelampung, rakit, atau barang-barang apa saja yang mengapung.
Di antara mereka yang selamat mendarat di tepi pantai Pulau Bangka ditangkap dijadikan tawanan Jepang yang saat itu sudah menduduki Pulau Bangka.

Maka untuk mengenang tragedi itu, secara rutin tiap tahun para keluarga korban, khususnya kelompok keluarga perawat yang menjadi korban tragedi bersama perwakilan Pemerintah Australia melakukan ziarah dan peringatan peristiwa di Mentok.

Halaman:

Editor: Muhammad Tahir

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah