Baca Juga: 10 Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H, Rayakan Hari Kemenangan Secara Online
Apalagi harga komoditi pertanian seperti karet, sawit, dan lada semakin membaik. Harga lada misalnya, kini menyentuh harga Rp95 ribu. Kenaikan harga komoditas tersebut membuat tingkat komsumsi masyarakat perlahan membaik.
Kinerja pemerintah dan instansi lain dalam menangani penyebaran Covid-19 membuat pergerakan masyarakat mulai meningkat. Lapangan usaha mulai melakukan aktivitasnya.
Sedangkan pada ekspor barang dan jasa tercatat tumbuh sebesar 0,95 persen (y-on-y), lebih baik setelah pada triwulan sebelumnya terkontraksi sebesar 0,63 persen (y-on-y).
Baca Juga: Gubernur Erzaldi Tinjau Yayasan Rehabilitasi Korban Napza Pendaki Sehati Bangka Belitung
Peningkatan ekspor barang dan jasa didorong oleh peningkatan harga komoditas unggulan Babel, seperti timah, CPO, dan lada. Meskipun secara volume cenderung sama dengan tahun sebelumnya.
Kepala Biro Ekonomi dan Pembangunan Pemprov. Babel, Ahmad Yani mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi triwulan I ini dipicu karena program dan kebijakan Pemprov. Babel misalnya saja, upaya keras Gubernur Erzaldi dalam mengembalikan kejayaan lada.
"Peningkatan harga lada ini salah satu bukti upaya pak gubernur. Kita berharap dengan adanya perbaikan sistem pembenihan maupun perbaikan sistem tata kelola lada seperti pemasaran bersama dan juga telah diterbitkannya Indikasi Geografis Lada Putih Mentok oleh Kemenkumham, harga lada kita ini semakin meningkat," ujarnya saat diwawancara, Kamis (6/5/2021).
Baca Juga: Kurangnya Fasilitas di RS, Dokter di India Harus Putuskan Siapa yang Hidup dan Siapa yang Meninggal
Terkait inflasi, dirinya mengatakan laju inflasi masih terkendali. Antara inflasi dan deflasi pun masih seimbang sehingga dapat memberikan produktivitas.