Pengusiran Yudi dari Belitung oleh Ratusan Penambang Timah Ilegal Bangka Belitung, Presma AMB Babel Bersuara!

- 7 Januari 2022, 10:51 WIB
Ratusan Penambang Timah Ilegal Lakukan Pengusiran Terhadap Aktivis Lingkungan Yudi Sengak, /Foto Ilustrasi Intimidasi, kekerasan anak.
Ratusan Penambang Timah Ilegal Lakukan Pengusiran Terhadap Aktivis Lingkungan Yudi Sengak, /Foto Ilustrasi Intimidasi, kekerasan anak. /Pexels.com/Kat Jayne

Portalbangkabelitung.com- Ratusan penambang Timah TI rajuk ilegal yang di Bangka Belitung lakukan intimidasi terhadap aktivis lingkungan.

Para masyarakat penambang Timah TI rajuk ilegal berbondong-bondong datangi kediaman Yudi Sengak.

Baca Juga: Rahasia Puasa Ayyamul Bidh, Puasa Sunnah 3 Hari Setiap Bulan, Tak Disangka Ternyata Begini Penjelasannya

Hal tersebut dilakukan untuk menuntut Yudi Amsoni agar hengkang dari Belitung Provinsi Babel.

Masyarakat penambang Timah ilegal jenis TI rajuk menyerbu kediaman aktivis lingkungan Yudi Amsoni alias Yudi Sengak.

Kejadian tersebut dilakukan di kediaman Yudi yang ada di Kecamatan Damar, Kabupaten Belitung Timur pada Kamis, 6 Januari 2021.

Baca Juga: Ingin Penuhi Janji, Pemerintah Akan Jual Minyak Goreng Murah Mulai Pekan Depan

Tindakan pengusiran terhadap Yudi Sengak agar meninggalkan pulau Belitung.

Masyarakat penambang Timah ilegal menuding Yudi yang merupakan anggota Forum Daerah Aliran Sungai (Fordas) Belitung Timur.

Masyarakat juga menduga jika Yudi menjadi biang permasalahan atas terjadinya penertiban tambang Timah ilegal oleh aparat penegak hukum.

Baca Juga: Meski Telah Dihapus, Ujaran SARA Ferdinan Hutahean Naik Ke Proses Penyidikan

Hal tersebut didasari atas banyaknya postingan Yudi di laman sosial media yang menentang aktivitas tambang inkonvensional di Bangka Belitung. 

Atas kejadian yang menimpah Yudi Amsoni yang dipersekusi dengan banyak intimidasi ini mendapat respon dari Presiden Mahasiswa AMB Belitung.

Alfin Hidayat, Presiden Mahasiswa Akademi Manajemen Belitung beranggapan bahwa seharusnya diserahkan kepada pihak yang berwenang.

Baca Juga: Masalah Pengecualian Vaksin, Novak Djokovic Ditolak Masuk Ke Australia

"Untuk permasalahan itu lebih baik di serahkan kepada pihak yang berwenang (kepolisian dan pemerintah)," tutur Alfin Hidayat.

Alfin Hidayat berharap agar pihak pemerintahan juga mampu untuk memberikan solusi atas adanya kejadian ini.

"Terutama yang mampu melahirkan solusi sebijak-bijaknya baik bagi para penambang ataupun bang Yudi sendiri," ungkap Alfin saat dimintai keterangan via whatsapp.

Baca Juga: Buntut OTT Walikota Bekasi, KPK Kembali Amankan 2 Orang Tersangka

Ia juga mengatakan terkait masalah pengusiran, masyarakat yang bersangkutan tidak ada hak untuk mengusir Yudi dari wilayah Belitung.

"Kemudian untuk masalah pengusiran bang Yudi sendiri itu menurut saya tidak ada hak dari masyarakat untuk mengusir beliau, kalau alasannya karena tidak suka itu terlalu konyol," lanjutnya.

Bahkan para ratusan penambang Timah tersebut memaksa Yudi Amsoni membuat pernyataan.

Baca Juga: Viral Begal Pura-Pura Terkena Abu Rokok, Begini Modusnya!

"Toh apa yang di sampaikan beliau juga ada benarnya, untuk menjaga lingkungan dan alam sekitar. Terus setau saya beliau itu orang Belitung asli, jadi beliau punya hak untuk tinggal di belitung," imbuhnya.

Alfin juga menginformasikan jika Yudi Sebgak sempat diminta oleh pihak penambang untuk membuat pernyataan terbuka dihadapan mereka.

Berikut isi dari pernyataan bermaterai 6000 yang dituliskan oleh Yudi:

Baca Juga: Berang! Rocky Gerung Sebut MK Terlalu Politis Dalam Gugatan Penghapusan PT 20 Persen

  • Kepada Bapak Kapolda Yth.
    Kepada Bapak Kapolres Yth.
    Kepada Bapak Kapolsek Yth.
    Kepada Bapak Kades Yth.
  • Saya minta maaf atas berita postingan yg saya kirim. dikarenakan saya sudah salah menyangkut masyarakat tambang rakyat.
  • Saya tidak akan mengulangi lagi perbuatan saya thd masyarakat Beltim.
  • Saya akan meninggalkan Pulau Belitung dikarenakan masyarakat tidak menerima saya lagi.
  • Terima kasih

Baca Juga: Predator Seks Herry Asal Bandung Akui Perbuatan Kejinya Dihadapan Majelis Hakim

Alfin menyatakan perlunya pihak-pihak yang bersangkutan untuk mempertimbangkan berbagai macam aspek agar hal-hal yang merugikan tidak akan terjadi.

Alfin Hidayat mengakui jika tidak bisa dipungkiri bahwa 'urusan perut' merupakan hal yang cukup mendesak.

Namun Alfin menyampaikan jika sebagai mahluk yang memiliki akal perlu mempertimbangkan dampak-dampak yang ditimbulkan dari berbagai perspektif.

Baca Juga: Tak Puas Dengan Rezim Pemerintah, Warga Kazakhstan Adakan Demonstrasi Besar - Besaran

Menurut Alfin dalam hal ini, pemerintah juga memiliki peran yang sangat penting.

"Alangkah baiknya jika permasalahan ini bisa menemukan win-win solution bagi kedua belah pihak," tutupnya.***

Editor: Suhargo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah