Hamid menuturkan jika setiap hari dirinya hanya menghasilkan 2 kilogram pasir timah dengan waktu mengais pasir dari pagi hingga petang hari.
Baca Juga: KULONG BIRU, Destinasi Wisata Hits Bekas Galian Tambang Timah di Bangka Belitung
Namun mirisnya, hasil timah yang dijual justru tidak laku dengan harga baik. Bahkan ada yang membeli hanya dengan dihargai Rp40 ribu rupiah perkilogram.
Hamid pun mencurahkan perasaanya sebagai rakyat kecil yang serba salah sehingga akhirnya memilih menjadi penambang dan kerja di tambang timah sebagai langkah terakhir.
"Serba salah mau kerja bidang lain selain menambang tidak diterima, kerja serabutan lainnya juga tidak ada peluang makanya lari ke nambang lah karena hanya ini langkah terakhir bertahan hidup," ungkap Hamid.
Baca Juga: Info Harga Timah per Kg di Wilayah Bangka, Simak Informasi Ada Perubahan atau Tidak!
Dirinya juga berkeluh kesah tentang kondisi saat ini, menurutnya jika situasi dan kondisi terus seperti ini dan tidak ada peran pemerintah hingga upaya dari pihak terkait dalam penyelamatan perekonomian. Maka menurutnya dapat dipastikan memicu meningkatnya angka kriminalitas di Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Diungkapkan Hamid, jika bisa jadi bakal ada banyak tindak pencurian (maling) karena biaya hidup makin tinggi di daerahnya.
"Harga sembako selangit harganya, ujung-ujung masyarakat bakal pikir pendek dengan melakukan hal yang tidak diinginkan demi menafkahi keluarga," tutup Hamid sebagaimana dilansir dari Artikel tanggal 7 Januari 2023 berjudul: Imbas Kejagung Ungkap Kasus Lama, Rakyat Khawatir 'Tidak Makan'.***