Segudang Manfaat Dari Jahe dan Bawang Putih, Kedua Rempah Dapur Ini Mampu Mengurangi Risiko Penyakit Kanker

5 Maret 2021, 15:27 WIB
Jahe dan Bawang Putih dapat Kurangi Resiko Kanker.* //Pexels/wagrati photo

Portal Bangka Belitung.com- Siapa sangka ternyata bawang putih dan jahe mampu mengurangi risiko terkena kanker karena mengandung efek anti-oksidan dan anti-inflasi, hal ini didasari sebuah studi terbaru yang diterbitkan di Sift Research Page.

"Studi sebelumnya menunjukkan bawang putih menurunkan tekanan darah, kolesterol, trigliserida, dan homosistein, meningkatkan kekebalan, serta mengurangi stres oksidatif dan peradangan yang berhubungan dengan mekanisme anti-penuaan," tulis studi itu.

Dengan kandungan senyawa bioaktif yang memberikan efek anti-oksidan dan anti-inflamasi, bawang putih telah terbukti mampu mencegah penyakit kronis seperti penuaan, kanker, penyakit kardiovaskular, dan penyakit alzheimer.

Baca Juga: Belum Berakhir! Virus Corona B117 yang Merupakan Hasil Mutasi Virus Corona Sebelumnya Mulai Masuk ke Indonesia

Hasil studi lanjutan menunjukkan bawang putih dan jahe memberikan efek perlindungan terhadap stres oksidatif dengan mengurangi ROS dan peradangan.

Bawang putih juga mampu meningkatkan kekebalan tubuh, menurunkan tekanan darah, meningkatkan antioksidan internal seperti glutathione, dan mengurangi kelelahan.

Jahe merupakan bahan alami yang bermanfaat bagi pengobatan rumahan seperti mual, pilek, sakit kepala, serta emesis. Jahe memiliki berbagai aktivitas kehidupan, seperti aktivitas antioksidan, antimikroba, antiradang, antikanker.

Baca Juga: Mana yang Lebih Baik Bagi Kesehatan, Bersepeda atau Berlari? Berikut Penjelasannya

Beberapa bukti menunjukkan bahwa jahe juga mengurangi risiko beberapa penyakit, seperti gangguan pernapasan, penyakit jantung, penyakit neurodegeneratif, serta gangguan metabolisme seperti diabetes melitus dan obesitas.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di National Library of Medicine National Institutes of Health AS yang meneliti efek jahe pada tingkat lipid. Studi tersebut mencatat 45 pasien dalam kelompok pengobatan dan 40 pasien dalam kelompok plasebo turut berpartisipasi.

"Ada penurunan yang signifikan dalam trigliserida, kolesterol, lipoprotein densitas rendah (LDL), lipoprotein densitas sangat rendah, level sebelum dan sesudah studi secara terpisah di setiap kelompok," beber studi tersebut.

Baca Juga: Jauhi Handpone Dari Sekelilingmu Ketika Hendak Tidur, Hal Ini Berdampak Pada Kesehatanmu!

"Rata-rata perubahan kadar trigliserida dan kolesterol pada kelompok jahe secara signifikan lebih tinggi daripada kelompok plasebo," tambahnya.

Studi ini juga menemukan rata-rata penurunan kadar LDL dan peningkatan kadar lipoprotein densitas tinggi pada kelompok jahe lebih tinggi dibandingkan kelompok plasebo, tetapi kadar plasebo pada VLDL lebih tinggi dari pada jahe.***

 

Editor: Suhargo

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler