PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) Bikin Penderita Takut Akan Berkendara

21 Juli 2022, 13:10 WIB
Ilustrasi Mental Health Issue / pexels / Daniel RecheIlustrasi Mental Health Issue / pexels / Daniel Reche /

Portalbangkabelitung.com- Artikel ini membahas tentang  PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) yang belakangan banyak terjadi

Melansir dari healthline.com bahwa artian PTSD (post-traumatic stress disorder) atau dikenal sebagai gangguan stres pascatrauma yang mana merupakan serangan stress dan trauma akan hal kejadian yang menakutkan bagi si penderita.

Gangguan PTSD adalah kondisi yang dapat mempengaruhi pasien dalam semua golongan usia , dan gender, bahkan anak-anak.

Baca Juga: 13 Trik 'Mencegah Kehamilan' Sementara Bagi Wanita yang Ingin Menundah Hamil, Hubungan Intim jadi Nyaman!

Penderita PTSD akan terus teringat pada kejadian traumatis sehingga memicu rasa ketakutan dan kepanikan bagi penderita beberapa peristiwa kejadian yang membuat penderita terguncang termasuk kejadian kecelakaan.

PTSD (post-traumatic stress disorder) atau gangguan stres pascatrauma yang disebabkan oleh kecelakaan membuat penderita takut akan berkendara kembali.

Hal-hal yang dirasakan penderita PTSD yang alami kecelakaan yaitu mengalami kecemasan yang tinggi, perasaan gelisah saat melihat jalanan, dan memori yang tidak bisa dihentikan atau dikendalikan.

Baca Juga: Tes Trauma Masa Lalu Anak dan Remaja, Ketahui Trauma Masa Kecil: Jaga Kesehatan Mental Mulai Sekarang

Penderita PTSD akibat kecelakaan sulit memang untuk kembali berkendara. Namun, bukan berarti si penderita tidak boleh mengendarai kendaraan kembali seperti sedia kala.

Untuk penyembuhan perlu waktu dan kesabaran yang baik dalam mengurangi traumatis akibat kecelakaan.

PTSD bisa diatasi dengan mengurangi faktor risiko dan gejala dengan cara terapi dan konsultasi dengan dokter kejiwaan atau psikiater.

Baca Juga: Mau Ketenangan Jiwa dan Kesehatan Mental? Ingat 5 Hal Penting Berikut Ini, Berdampak Positif

Apabila ingin melakukan sendiri tanpa psikiater bisa dilakukan tetapi perlu bantuan orang lain agar bisa memantau perkembangan dari penyembuhan tersebut.

Kunci utama yang dilakukan adalah memulai kepercayaan diri dengan bersikap berpikir positif agar melakukan perjalanan dengan hati-hati dan lancer selama berkendara.

Lalu, mulainya mengendarai kendaraan dengan jarak terdekat dengan lintasan mudah untuk beradaptasi secara tahap dengan jalanan serta mengurangi rasa panik akan berkendara.

Baca Juga: 7 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Kolesterol, Lemak Perut Buncit Cair, Nomor Tiga Paling Simpel

Apabila jarak dekat sudah lancar, penderita boleh melakukan tahap sulit atau berkendara ketempat yang ramai namun tetap menjaga konsentrasi dan tenang disaat berkendara.

Jika masih ragu dan merasa orang lain bahkan orang terdekat penderita PTSD belum bisa memantau dan membantu mengurangi resiko trauma akibat kecelakaan yang diderita.

Penderita PTSD boleh meminta instruktur yang handal dengan cara mengikuti kursus mengemudi yang telah disediakan yang berada di tempat tinggal penderita untuk mempertajam keterampilan yang dimiliki.

Baca Juga: Obat Kolesterol Ala dr. Ema, Turunkan Kolesterol Tinggi dalam Darah: Awas Resiko Serangan Jantung dan Stroke

Mengikuti keterampilan kursus mengemudi membantu penderita belajar menganalisis dan mengenali situasi jalanan serta memahami resiko yang perlu tahu dalam berkendara.

Cara yang diatas harus dilakukan secara konsisten,sabar, perlahan, semangat, dan percaya diri dalam menghadapi pasca traumatis akibat kecelakaan yang tidak mengenakan bagi penderita.

Hal yang harus diperhatikan dalam menghadapi gangguan ini adalah belajarlah untuk tidak menyerah dan belajar secara bertahap serta orang terdekat juga tidak luput untuk memberikan motivasi kepada penderita untuk bangkit dari traumatis akibat kecelakaan.***

Editor: Muhammad Tahir

Sumber: heallthline.com

Tags

Terkini

Terpopuler