Menteri Perdagangan Beberkan Alasan Impor Beras: Ini yang Paling Rendah dalam Sejarah Bulog

20 Maret 2021, 06:46 WIB
Mendag Muhammad Lutfi mengaku tidak masalah jika tidak melakukan impor beras kecuali selama stok Bulog mencapai satu juta ton.* /Instagram.com/@kemendag

Portalbangkabelitung.com - Isu impor beras dengan jumlah besar saat panen raya di Indonesia sempat mencuri perhatian masyarakat dan tokoh publik.

Salah satunya adalah tanggapan yang datang dari Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana. Cellica secara tegas ikut menolak rencana impor beras tersebut.

Alasan ia menolak adalah karena menurutnya akan membuat petani semakin menjerit dan menambah masalah baru pada petani.

Baca Juga: Mendikbud Akan Wajibkan Sekolah Tatap Muka, Mardani Ali Sera: Baru 10% yang Sudah Menyatakan Siap

Bahkan menurut Rizal Ramli seperti dikutip dalam akun twitter pribadinya, jika impor beras jadi dilakukan, itu merupakan sebuah perampokan lewat kebijakan dan akan memiskinkan petani.

Impor beras jadi sorotan karena saat ini sejumlah petani sedang panen raya, bahkan Dirut Bulog Budi Waseso atau Buwas menjelaskan bahwa masih menggunung beras impor di gudang.

Menanggapi hal tersebut, akhirnya Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menuturkan bahwa dirinya telah menjamin tidak akan ada impor beras disaat petani sedang panen raya.

Baca Juga: Pak Dadang 'Dewa Kipas' vs Irene Sukandar Senin Depan Secara Live di Youtube Deddy Corbuzer, Ini Jadwalnya!

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Mendag Lutfi ketika menggelar konferensi pers secara virtual yang ditayangkan di Jakarta, Jumat 19 Maret 2021.

“Saya jamin tidak ada impor ketika panen raya. Dan hari ini tidak ada beras impor yang menghancurkan harga petani," ujar Mendag Lutfi sebagaimana dikutip Portalbangkabelitung.com dari Tasikmalaya.Pikiran-rakyat.com.

Selain itu, Mendag Muhammad Lutfi menyampaikan data harga beras stabil di angka Rp11.000 per kilogram selama sepekan terakhir.

Baca Juga: Pak Dadang 'Dewa Kipas' vs Irene Sukandar Senin Depan Secara Live di Youtube Deddy Corbuzer, Ini Jadwalnya!

Dan menurut Mendag Muhammad Lutfi bahwa tujuan kebijakan impor merupakan salah satu upaya pemenuhan stok di Bulog untuk berjaga-jaga.

Dalam penuturan Mendag Muhammad Lutfi, hal tersebut karena rendahnya daya serap gabah pada bulan maret.

Dimana faktor musim hujan yang berdampak pada basahnya gabah, yang pada akhirnya menjadikan Bulog hanya bisa menyerap 85 ribu ton gabah.

Baca Juga: Terkait Kudeta di Myanmar, Presiden Jokowi Minta ASEAN Segera Lakukan KTT

“Jadi hitungan saya stok akhir Bulog yang 800 ribu, dikurangi stok impor 300 ribu ton. Berarti stok itu tidak mencapai 500 ribu ton, ini yang paling rendah dalam sejarah Bulog," ujar Mendag Muhammad Lutfi.

Menanggapi beberapa pihak yang nampak keberatan dengan pengadaan impor beras Bulog di masa panen raya.

Muhammad Lutfi menuturkan bahwa dirinya tidak masalah untuk tidak impor beras selama masa panen berjalan baik.

Baca Juga: [Update] Indonesia Jumat 19 Maret 2021, Positif Covid-19 Capai 1.450.132 Orang

 

"Jadi anda bisa tahu bagaimana rasanya hati saya. Kalau pengadaan Bulog di dalam masa panen ini berjalan dengan baik, saya tidak masalah kita tidak impor selama stok Bulog mencapai satu juta," tegas Mendag Lutfi.***

Editor: Ryannico

Tags

Terkini

Terpopuler