Tanggapi Sidang Rizieq Shihab, Rocky Gerung: Pemerintah Buta Sejarah

24 Maret 2021, 09:15 WIB
Rocky Gerung menanggapi kritikan yang disampaikan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto kepada Mendag Lutfi soal impor beras.* /instagram.com/rocky_gerung_official

Portal Bangka Belitung- Rocky Gerung selaku Pengamat Politik angkat bicara soal persidangan Habib Rizieq Shihab yang digelarkan secara offline.

Rocky Gerung mengaku kecewa atas tindakan yang dilakukan Dewan Hakim dalam proses persidangan Rizieq Shihab.

Rocky Gerung menyampaikan tanggapannya mengenai persidangan Habib Rizieq Shihab (HRS) tersebut di kanal YouTubenya Rocky Gerung Official.

Baca Juga: Kepolisian Imbau Masyarakat Agar Jauhi Lokasi Mile 50 Karena Diduga Sebagai Kamp KKB

Dikutip dari Pikiran Rakyat Tasikmalaya, "Saya melihat sidang HRS ini semacam umpan," ucap Rocky Gerung dikutip di Kanal Youtubenya. 

"Untuk mengukur kedalaman politik Islam, untuk mengukur ketajaman analisis media, untuk mengukur potensi oposisi, dia merupakan umpan dari rezim yang panik," papar Rocky Gerung.

Rocky Gerung menilai, pihak pengadilan tidak melihat perspektif sejarah dalam memperlakukan HRS, yang mana Politik Islam semakin membesar jika tidak ada keadilan sosial.

 Baca Juga: Kabar Gembira, Jusuf Kalla Sampaikan Masjid Boleh Dibuka Selama Bulan Ramadhan: Harus Pakai Masker

"Rezim yang seharusnya, membaca politik dalam perspektif sejarah," ucap Rocky Gerung.

"Dan tahu bahwa tidak mungkin politik Islam membesar kalau ada keadilan sosial, kalau kita baca sejarah dimana-mana, di Indonesia ini politik Islam tumbuh dalam kemerosotan moral keadilan sosial," kata Rocky Gerung.

Selain itu, Rocky Gerung membandingkan kasus HRS dengan Presiden Jokowi yang sama-sama menimbulkan kerumunan, dan menurutnya seharusnya keduanya diperlakukan sama.

 Baca Juga: Ada Isu Impor Beras Usai Jokowi Gaungkan Cinta Produk Dalam Negeri, Adhie Massardi: Lomba Coreng

 "Lepas dari siapapun tokohnya, tapi itu yang terjadi, terjadi pada zaman orde baru dan orde lama, jadi pemerintah yang buta sejarah, jadi HRS dijadikan umpan," ungkap Rocky Gerung.

"Nah sialnya HRS ada di dalam suatu setting kultur politik yang mengalami defisit, langsung terlihat kontras moral antara Habib Rizieq sebagai petugas rakyat dan Jokowi sebagai petugas Partai," papar Rocky Gerung.

"Jadi ini sebetulnya medan perangnya, orang tetap menganggap bahwa Presiden Jokowi tidak peduli hak asasi manusia, karena Habib Rizieq bukan soal pelanggaran pidana melainkan soal pelanggaran Hak Asasi Manusia, itu hak dia untuk memperoleh perlindungan," ungkap Rocky Gerung.

 Baca Juga: Soal Video Hoaks Kasus Sidang Habib Rizieq, Seorang Pemuda Akhirnya Dibebaskan, Kombes Zulipan: Akunnya Dihack

Rocky Gerung menilai bahwa kriminalitas yang dilakukan oleh HRS sama buruknya dengan apa yang dilakukan oleh Presiden Jokowi. 

"Terakhir kemari Presiden sendiri pergi kemana itu pun menimbulkan kerumunan, yang menyebabkan munculnya pertanyaannya Habib Rizieq kenapa tidak boleh hadir di pengadilan?," sambungnya.

Menurut Rocky Grrung, pengadilan seharusnya memperlakukan sama terhadap Presiden Jokowi dan juga HRS sebab perlakuan terhadap HRS dinilai menyesatkan.

 Baca Juga: Beredar Usulan Habib Rizieq Jadi Influencer Vaksinasi, Satgas Covid-19 Angkat Bicara

"Terhadap HRS ini ada pengadilan sesat, atau pengadilan yang hendak menyesatkan Habib Rizieq sebagai orang sesat," kata Rocky Gerung.

"Padahal permasalahannya Habib Rizieq seharusnya diperlakukan sebagai individu sama halnya Jokowi sebagai individu," pungkas Rocky Gerung. 

Diketahui, Rocky Gerung menanggapi perihal Dewan Hakim kabulkan permohonan HRS untuk melakukan sidang offline.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Sebut Penggemar Habib Rizieq Gemetar Penuh Drama

Artikel ini sebelumnya telah terbit di PikiranRakyatTasikmalaya.com dengan judul "Soroti Persidangan Habib Rizieq, Rocky Gerung: Sidang HRS ini Semacam Umpan" Pada 24 Maret 2021*** (Pikiran Rakyat Tasikmalaya/Silmi Fadillah Meitasnia)

Editor: Suhargo

Sumber: Pikiran Rakyat Tasikmalaya

Tags

Terkini

Terpopuler