Listrik PLN Genjot Produktivitas Petambak Bratasena Lampung

25 Maret 2021, 06:52 WIB
Listrik PLN Genjot Produktivitas Petambak Bratasena Lampung /Portalbangkabelitung

Portalbangkabelitung.Com-Raut bahagia tampak di wajah Cecep Abdul Mukti, petambak mandiri di Desa Adiwarna Kecamatan Dente Teladas Kabupaten Tulang Bawang Lampung.

Pasalnya, setelah listrik PLN terpasang kini dirinya bisa meningkatkan produktivitas tambak udang yang dimilikinya.

Melalui program Electrifying Agriculture PLN berhasil melistriki kawasan tambak di daerah tersebut.

Baca Juga: Nama-nama Balon Pemilu Presiden Indonesia 2024 Sudah Bermunculan, Simak Ini Hasilnya!

Cecep adalah salah satu dari banyak pemilik tambak di daerah tersebut, dirinya mengelola tiga petak tambak dengan ukuran 75 meter x 75 meter yang memiliki kapasitas tebar hingga 500 ribu benur.

"Dengan menggunakan listrik kemungkinan saya untuk tebar 1 juta benur semakin terbuka, semoga hasil panen nantinya dapat mencapai 12 Ton hingga 17 Ton udang,” ungkapnya.

Sebelum listrik PLN tersedia di lokasi tersebut, para petambak memakai mesin genset dengan kemampuan yang terbatas dan biaya operasional yang mahal.

Baca Juga: Andi Arief Merespons Pencabutan Gugatan Terhadap AHY, Begini Katanya

Selain itu, masalah besar akan dihadapi para petambak, jika genset sedang mengalami kerusakan, maka petani tambak akan merugi.

"Iya benar kami pasti sangat rugi sebab genset yang kami pakai terbatas, tidak mampu dinyalakan selama 24 jam, bahkan sekarang genset kami sedang mengalami kerusakan sehingga terpaksa kami harus panen sebelum waktunya di umur 48 hari,” ucap Cecep.

Hal senada juga diungkapkan oleh Mariyadi seorang warga Bratasena Mandiri yang sudah puluhan tahun mengelola tambak disana.

Tingginya operasional genset dan biaya BBM solar menambah beratnya beban para petambak disana.

Baca Juga: Kongres HMI Ricuh hingga Banting Kursi, Begini Penjelasan Kapolda Jatim

Dirinya mengaku bersyukur dengan hadirnya PLN sebagai solusi ketersediaan listrik di daerahnya.

“Kemarin saat budidaya menggunakan genset, biaya operasionalnya sangat berat, biaya operasional tinggi disebabkan kami harus membeli solar, membeli suku cadang dan oli sangat susah disini, kami berterimakasih kepada PLN sudah hadir disini,” ucap Mariyadi.

Sebelumnya, petambak di Bratasena menggunakan genset dengan bahan bakar solar dengan harga mencapai Rp.8000 per liter dan ada juga menggunakan listrik dari pembangkit swasta dengan harga Rp.4000 perkwh.

Total biaya yang dikeluarkan petambak dalam sebulan untuk biaya solar mencapai Rp.3 juta. Biaya tersebut belum ditambah biaya lain-lain seperti membeli oli pelumas dan sparepart.

Baca Juga: PLN Perpanjang Diskon Tarif Listrik untuk Masyarakat April - Juni 2021, Ini Besarannya

Sedangkan untuk petambak yang memakai pembangkit listrik swasta mengeluarkan biaya kurang lebih Rp. 1 juta per bulan.

Dengan hadirnya listrik PLN di Bratasena, petambak hanya mengeluarkan biaya listriknya sekitar Rp. 200 ribu hingga 300ribu perbulan.

"Dengan adanya listrik PLN maka biaya operasional kami sebagai petambak mandiri sangat terbantu dan listrik PLN sangat praktis tidak perlu ada biaya perawatan," ucap Gede Budiasa sebagai Ketua Koperasi KOBUS.

Baca Juga: PLN Kerahkan 6.700 Personel Kelistrikan Demi Amankan Pasokan Listrik Dalam Siaga Banjir

Selain di Dipasena, Bratasena juga menjadi pusat pembudidayaan udang terbesar di Provinsi Lampung. Bahkan Pemerintah terus mendorong untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara penghasil udang terbesar se Asia Tenggara pada tahun 2024.

Energi listrik merupakan energi utama yang dibutuhkan sebagai penggerak kincir dalam berbudidaya udang, sebab perkembangan udang sangat ditentukan dengan adanya kincir.

Dengan ketersediaan listrik PLN para petambak yakin produktivitas mereka akan semakin meningkat.

General Manager PLN UID Lampung, I Gede Agung Sindu Putra menyebutkan keberhasilan ini tidak terlepas kerja keras dan dukungan Pemenrintah setempat.

Baca Juga: Turunkan Personil Sebanyak 6.170 PLN Siap Bersiaga Agar Masyarakat Tetap Mendapatkan Listrik

“Ada sekitar lebih dari 1000 calon pelanggan disini, sementara ini sudah kami listriki sebanyak 200 pelanggan, prosesnya akan terus berlanjut” jelasnya.

PLN akan terus berupaya menyelesaikan desa-desa yang belum berlistrik dan diharapkan pada tahun 2022 sudah selesai seratus persen.

“Kedepannya, kami terus berupaya untuk menyelesaikan desa-desa yang belum berlistrik. Kita berharap 2022 Ratio Elektrifikas desa berlistrik sudah selesai seratus persen,” tambah Sindu.

Baca Juga: PLN Mendukung Tranportasi Umum KRL Jogja-Solo dengan Penggunaan Energi Listrik yang lebih Ramah Lingkungan

Untuk menjamin keberlangsungan pasokan listrik kepada masyarakat khususnya di eks plasma CPB Bratasena, PLN menyediakan posko Pelayanan Teknik 24 Jam dibawah pengawasan PLN UP3 Metro yang siap membantu pelanggan mengatasi gangguan dan keluhan listrik.***

Editor: Muhammad Tahir

Tags

Terkini

Terpopuler