Ratusan Orang Hilang Akibat Banjir dan Tanah Longsor di Flores Timur

4 April 2021, 19:05 WIB
Warga Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, NTT tengah mencari korban banjir bandang di antara tumpukan material yang menutupi desa mereka. /Antara/HO-Kominfo Kabupaten Lembata/

Portalbangkabelitung.com - Desa Nele Lamadike, di Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) dilanda banjir dan tanah longsor pada Minggu dini hari, 4 April 2021.

Ratusan orang dilaporkan belum ditemukan dalam bencana banjir dan tanah longsor tersebut.

Demikian diungkapkan Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli, yang dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Baca Juga: Mulai Jengah dengan Aksi KKB, Masyarakat Pegunungan Papua Deklarasikan Penolakan Kekerasan oleh KKB

“Kepala Desa Nele Lamadike Pius Pedang menyampaikan kepada saya bahwa ratusan orang belum ditemukan dalam bencana tanah longsor,” ujar Agustinus.

Peristiwa longsor terjadi setelah cuaca hujan ekstrem disertai angin kencang dalam waktu cukup lama.

Agustinus Payong Boli menyebutkan, informasi terkait ratusan orang yang menjadi korban longsor tersebut ia peroleh dari hasil komunikasi via telepon secara langsung dengan kepala Desa Nele Lamadike.

Baca Juga: Prioritaskan Pelaku UMKM di Tahun 2021, Pemerintah Akan Alokasikan Anggaran BLT Sebanyak Rp184,83 Triliun

Diduga ratusan warga Desa Nele Lamadike tertimbun longsor, sehingga belum ditemukan.

“Ratusan orang disebut tertimbun longsor dan sampai sekarang belum ditemukan,” katanya.

Ia mengatakan bahwa saat ini, pihaknya tengah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk turun ke lapangan melakukan penanganan termasuk pengerahan alat berat.

Baca Juga: Polisi Pastikan Pegendara Fortuner yang Todongkan Senjata ke Warga Bukan Anggota Perbakin

Hingga berita ini diturunkan, setidaknya telah ditemukan 10 korban Desa Nele Lamadike dengan kondisi meninggal dunia.

Kepala Desa Nele Lamadike Pius Pedang Melai mengatakan, masih ada puluhan warga yang belum ditemukan.

Menurutnya, proses pencarian tidak bisa dilakukan secara maksimal lantaran keterbatasan alat dan dilakukan secara manual, serta kondisi cuaca.

Baca Juga: Warga Panik Usai Temukan Koper Misterius di Halaman Masjid Bengkulu, Polisi: Setelah Diperiksa Ternyata Isinya

Ia mengungkapkan bahwa hujan masih mengguyur wilayah tersebut.

Ia juga menyebutkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Flores Timur untuk segera mengirim alat berat ke lokasi kejadian guna membantu proses pencarian korban.

Kepala Desa Nele Lamadike Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) Pius Pedang Melai menyatakan bahwa proses pencarian terhadap para korban hilang akibat diterjang banjir dan tanah longsor sekira pukul 2.00 WITA dini hari terkendala ketersediaan alat berat.

Baca Juga: Imbau Pendakwah Tak Ikut Arus Berpikiran Sempit, Wapres Ma'ruf Amin: Teladani Cara Berpikir Rasulullah

“Kami hanya bisa mencari korban yang belum ditemukan di sekitar lokasi kejadian yang kemungkinan terapung, tetapi tidak bisa melakukan penggalian secara manual karena area dipenuhi lumpur,” katanya.

Mengenai jumlah korban, saat ini masih dilakukan pendataan untuk memastikan jumlah warga yang belum ditemukan.

Artikel ini telah terbit di media Pikiran-rakyat.com dengan judul "Flores Timur Diterjang Bencana Banjir Tanah Longsor, Pencarian Korban Masih Dilakukan" yang tayang pada Minggu, 4 April 2021.*** (Pikiran Rakyat/Mutia Yuantisya)

Editor: Muhammad Tahir

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler