Kemudian yang kedua, pelaksanaan percepatan penanganan Stunting yang diinstruksikan Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada BKKBN melalui Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo.
Dalam instruksi tersebut, bahwa masalah Stunting adalah tangungjawab BKKBN dan kami berharap kerja sama semua pihak. Karena hal ini sangat penting terutama menurunkan angka Stunting di Indonesia dari 27,6 persen dan ditargetkan oleh Bapak Presiden sampai tahun 2024 bisa turun di angka 14 persen.
Baca Juga: Libur Isra Mi'raj dan Hari Raya Nyepi, KemenpanRB Larang Para ASN Lakukan Hal ini
“Ini menjadi tantangan. Namun, dengan kerja sama yang baik dengan semua pihak, ini bisa terlaksana dengan baik,” ujar Putut.
Kepala BKKBN, dr. Hasto Wardoyo Sp.OG(K) menyampaikan bahwa BKKBN sejak dulu selalu memotret keluarga. Berbagai macam permasalahan praktis dapat diselesaikan ditingkat keluarga.
Sehingga, kalau ingin mengurai suatu permasalahan alangkah baiknya permasalahan itu dirunut sampai tingkat keluarga atau menganalisis penyebab masalah ditingkat keluarga.
“Itulah makanya pendataan keluarga itu menjadi bagian yang penting sekali untuk memotret keluarga dan BKKBN bertangungjawab untuk menciptakan keluarga yang berkualitas. Karena visinya BKKBN adalah membangun keluarga yang berkualitas,” ujar Hasto.
Ia mengungkapkan, Pendataan Keluarga tahun 2021 bertujuan untuk memotret kondisi keluarga Indonesia saat ini demi membangun keluarga yang berkualitas.
“Pendataan Keluarga untuk memotret kondisi keluarga dan menjadi alasan BKKBN melakukannya sesuai dengan tujuan untuk membangun Keluarga Berkualitas,” ujar Hasto.