Intelijen Sarankan TNI AL Perbanyak Prajurit Akademisi Guna Waspadai Indonesia Terkena Ancaman Perang Dunia

- 23 Maret 2021, 07:37 WIB
Ilustrasi Kapal TNI AL /Pixabay
Ilustrasi Kapal TNI AL /Pixabay /

"Kapal-kapal selam ke depan harus semakin efisien dan banyak memanfaatkan teknologi berbasis Artificial Intelligence. Kapal selam yang baru juga perlu dilengkapi dengan Underwater Unmanned Vessel (UUV) melengkapi Unmanned Sub-Surface Vehicle (USSV) yang juga banyak digunakan," katanya.

Kapal selam buatan PT PAL yang bekerja sama dengan DSME Korea tersebut, dinilai sangat cocok beroperasi di laut yang memiliki karakteristik dangkal, dalam, dan salinitas yang tinggi seperti perairan Indonesia.

Baca Juga: Hujan Sebabkan Lonjakan Harga Cabai, Mendag Lutfi: Kenapa Saya yang Disalahkan Juga?

 

Persenjataan kapal selam itu, juga dinilai mampu menghadapi teknologi kapal-kapal tempur permukaan dan kapal selam tipe lainnya yang dimiliki negara-negara di kawasan Asia.

"Formasi tempur peperangan kapal selam modern memang menuntut kapasitas kapal selam yang mampu beroperasi dalam kurun waktu yang lama baik secara mandiri maupun secara bersama," ucapnya.

 

Kendati demikian, Susaningtyas Kertopati mengingatkan pentingnya sumber daya manusia (SDM), karena kapal selam membutuhkan SDM yang pandai dan cerdas.

Baca Juga: Beberkan Permasalahan Impor Beras 1 Juta Ton, Mendag Lutfi Janjikan Tidak Ada Impor Ketika Panen Raya

"Tatkala kita bicara alutsista tentu harus satu kesatuan dengan SDM pengawak maupun teknisi," ujarnya, seperti dikutip Portalbangkabelitung.com dari Pikiran-Rakyat.com.

Halaman:

Editor: Ryannico

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah