Imbau Pendakwah Tak Ikut Arus Berpikiran Sempit, Wapres Ma'ruf Amin: Teladani Cara Berpikir Rasulullah

- 4 April 2021, 16:34 WIB
Wapres Maruf Amin
Wapres Maruf Amin /Ahmad R/

Portalbangkabelitung.com - Web seminar nasional Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dilaksanakan secara daring hari ini, Minggu, 4 April 2021.

Melalui webinar itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengimbau seluruh pendakwah untuk tidak ikut dalam arus berpikir sempit.

Seluruh pendakwah harus menjalankan konsep wasathy dalam menyampaikan ajaran agama Islam.

Baca Juga: Erlita Dewi Kembali Berkumpul Dengan 3 Putrinya, 1 Makam Putrinya Agitha Dibongkar Untuk Otopsi: Ini Hasilanya

"Para dai harus meneladani cara berpikir Rasulullah SAW dan tidak ikut dalam arus berpikir sempit, seperti fenomena yang muncul belakangan ini," kata Wapres Ma’ruf, dilansir dari Antara.

Wapres menuturkan cara berpikir sempit hanya memunculkan sifat egosentris, tidak menghargai perbedaan dan enggan berdialog untuk memperluas wawasan.

Bahkan, dengan memiliki pola pikir yang sempit bisa menyebabkan paham radikal semakin berkembang, ujarnya menambahkan.

Baca Juga: Soroti Pernyataan Teroris Hanya Butuh 2 Jam Meyakinkan Pengikutnya, Habib Jafar: Doktrin Mereka Salah Kaprah

"Cara berpikir sempit juga bisa melahirkan pola pikir yang menyimpang dari arus utama atau bahkan menjadi radikal sehingga dapat menjurus pada penggunaan kekerasan dalam menyelesaikan masalah," tuturnya.

Peristiwa serangan bom bunuh diri di Gereja Katolik Katedral Makassar, Minggu 28 Maret 2021 termasuk salah satu akibat dari memiliki pemahaman pola pikir yang sempit, ucap Wapres menegaskan.

"Tindakan ini tidak sesuai dengan ajaran Islam, karena Islam tidak mengajarkan kekerasan dan pemaksaan kehendak (ikrahiyyan) di dalam dakwah-nya dan juga dalam memperjuangkan aspirasi melawan ketidakadilan," ujarnya.

Baca Juga: Soroti Pemindahan Ibu Kota Negara, Musni Umar: Utang Sudah Rp 10 Ribu Triliun, Masih Mau Pindah Ibu Kota

Sebaliknya, Wapres menjelaskan, Islam justru mengajarkan kesantunan (layyinan), nasihat baik (mau’izhah hasanah), serta membuka dialaog dengan cara terbaik (mujadalah billati hiya ahsan).

Selain Wapres Ma'ruf Amin, turut hadir pula dalam webinar nasional tersebut ialah Ketua Umum PP Ikadi Achmad Satori, Kepala BNPT Komjen Pol. Boy Rafli Amar dan Wakil Kepala Polri Komjen Pol. Gatot Eddy Pramono.***

Editor: Ryannico

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah