[Update] Tercatat 54 Orang Meninggal, 24 Orang Hilang, dan 256 Warga Diungsikan Akibat Banjir Bandang di NTT

- 5 April 2021, 11:04 WIB
Banjir bandang melanda wilayah Waiwerang dan sekitarnya di Kecamatan Adonara Timur, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT.
Banjir bandang melanda wilayah Waiwerang dan sekitarnya di Kecamatan Adonara Timur, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT. /Antara/Handout/AR/aa./

Portal Bangka Belitung- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengonfirmasi, 256 warga hari ini, Senin (5/4/2021) dievakuasi akibat banjir bandang disertai tanah longsor di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. 

"Perkembangan terkini bencana banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Flores Timur pada Senin pukul 05.00 WIB, data sementara mencatat 256 jiwa warga mengungsi di Balai Desa Nelemawangi dan sejumlah warga lainnya mengungsi di Balai Desa Nelelamadike," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati di Jakarta, Senin.

Raditya menjelaskan, jumlah pengungsi saat ini masih dalam pendataan petugas di lapangan. 

Baca Juga: Sejumlah Wilayah di NTT Berpotensi Terjadi Cuaca Ekstrem, Warga Diimbau Waspada

Terdata, 54 orang meninggal dunia dan 24 orang dinyatakan hilang serta warga yang mengalami luka-luka sudah mendapatkan perawatan medis.

Desa yang terdampak akibat banjir bandang bertambah menjadi delapan desa, yang tersebar di empat kecamatan. 

Kedelapan desa tersebut antara lain Desa Nelemadike dan Nelemawangi (Kecamatan Ile Boleng), Desa Waiburak dan Kelurahan Waiwerang (Adonara Timur), Desa Oyang Barang dan Pandai (Wotan Ulu Mado), dan Desa Duwanur, Waiwadan dan Daniboa (Adonara Barat).

Baca Juga: Korban Banjir di Lembata Jadi 11 Orang, BPBD Sebut Bisa Bertambah

Untuk kerugian materil sementara tercatat rumah hanyut sebanyak 17 unit, terendam lumpur 60 unit, dan lima jembatan putus.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat masih terus mendata dan memverifikasi dampak pada korban maupun kerusakan infrastruktur.

"Beberapa kendala dihadapi dalam mendukung upaya penanganan darurat. BPBD Kabupaten Flores Timur menginformasikan akses utama melalui penyeberangan laut, sedangkan kondisi hujan, angin dan gelombang membahayakan pelayaran kapal. Di sisi lain, evakuasi korban yang tertimbun lumpur masih terkendala alat berat," kata Raditya.

Baca Juga: BNPB Ungkap Hujan yang Ekstrem Menjadi Penyebab Utama Banjir Bandang di NTT

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memperkirakan siklon tropis Seroja semakin menguat dalam 24 jam ke depan dengan kekuatan 55 knot (100 km/jam) dan kecepatan 10 knot (19 km/jam) bergerak menjauhi wilayah Indonesia.

"Diperkirakan intensitas siklon tropis Seroja menguat dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke arah barat daya," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto di Jakarta, Senin.

Berdasarkan analisis BMKG, prediksi 24 jam ke depan (6/4) pukul 01.00 WIB siklon tropis Seroja berada pada posisi di Samudra Hindia sebelah barat daya Pulau Rote, 11.6 Lintang Selatan, 120.0 Bujur Timur atau sekitar 360 km sebelah barat barat daya Rote.***

Baca Juga: Korban Jiwa Longsor di NTT Semakin Bertambah Hingga Mencapai 54 Orang

Editor: Suhargo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah