Portalbangkabelitung.com - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj meminta dosen agama di fakultas umum tingkat universitas untuk tidak terlalu banyak mengajarkan Aqidah dan Syariah.
Said Aqil berpendapat hal itu dapat meningkatkan risiko peningkatan radikalisme. Larangan itu berlaku bagi fakultas atau jurusan non keagamaan atau yang bersifat umum.
Menanggapi seruan ketua PBNU Said Aqil Siradj, mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Muhammad Said Didu angkat bicara.
Said Didu menilai bahwa seruan Said Aqil tersebut bak meminta mengurangi semen dan batu saat membangun pondasi rumah yang akan mengakibatkan rumah gampang roboh.
Hal itu ia samapikan melalui cuitannya di Twitter @msaid_didu pada Selasa 6 April 2021.
Permintaan mengurangi belajar aqidah bagaikan meminta mengurangi semen dan batu saat membangun pondasi rumah - rumah akan gampang roboh.— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) April 6, 2021
"Permintaan mengurangi belajar aqidah bagaikan meminta mengurangi semen dan batu saat membangun pondasi rumah - rumah akan gampang roboh," ujarnnya dikutip Portalbangkabelitung.com.
Baca Juga: Ulama Besar Banten Abuya Uci Turtusi Meninggal Dunia, Netizen: Semoga Ditempatkan di Surga Nya
Pada Senin, 5 April 2021, Ketua PBNU Said Aqil Siradj meminta dosen agama di fakultas umum tingkat universitas untuk tidak terlalu banyak mengajarkan Aqidah dan Syariah.
"Bagi dosen agama yang mengajar agama di bukan fakultas agama, tidak usah banyak-banyak bincang akidah dan syariah. Cukup dua kali pertemuan. Rukun iman dan rukun islam," Said Aqil, Senin, 5 April 2021