Portal Bangka Belitung- Mabes Polri, Jakarta, mengerahkan 6 ekor anjing pelacak di sejumlah daerah terdampak bencana alam di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pengerahan anjing pelacak ini bertujuan untuk membantu proses pencarian korban bencana yang masih belum ditemukan.
"Bantuan K9 (anjing pelacak) ini dari Baharkam Mabes Polri. Saat ini baru saja tiba di Pelabuhan Terung," kata Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Rishian Krisna Budhiaswanto, di Adonara Timur, Kamis.
Baca Juga: Hotma Sitompul Resmi Dilaporkan Istri Atas Dugaan 3 Perkara, Salah Satunya Pencemaran Nama Baik
Rishian mengatakan tiga ekor anjing pelacak menuju Kecamatan Adonara Timur di Kabupaten Flores Timur dan tiga ekor ke Kebupaten Lembata.
Anjing pelacak yang dikerahkan tersebut berasal dari SAR Cadaver.
"Polri juga mengerahkan dua pawang dari kelompok Polwan yang bertugas mendampingi masing-masing tiga ekor anjing," katanya.
Baca Juga: Terkait Kasus yang Menyeret Nurdin Abdullah, KPK Periksa Seorang Wiraswasta dan Mahasiswa
Keenam anjing pelacak didatangkan dari Mabes Polri melalui armada perjalanan laut dan udara.
"Pengirimannya berbarengan dengan dua kapal logistik. Ada yang dikirim via kapal Polair dan ada juga yang lewat helikopter," katanya.
Rishian berharap semoga jasad korban yang hilang dapat segera teridentifikasi lewat bantuan anjing pelacak.
Baca Juga: Tinjau Langsung Vaksinasi TNI dan Polri, Begini Pesan Panglima Hadi Tjahjanto
Dilansir dari ANTARA, data yang dihimpun melalui Posko Media Center Mapolsek Adonara Timur hingga Rabu (7/8) malam dilaporkan 55 jenazah di Kecamatan Ile Boleng telah ditemukan. Sebanyak satu orang lainnya masih pencarian.
Sedangkan di Desa Waiburak dan Kelurahan Waiwerang Kota, Kecamatan Adonara Timur sebanyak 12 jenazah sudah ditemukan, dua lainnya masih hilang.
Di Desa Oyong Barang, Kecamatan Wotan Ulumado baru satu jenazah yang ditemukan dan dua lainnya hilang.***
Baca Juga: Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka, Wagub DKI: Ternyata Kegiatan Ini Cukup Baik