Tanpa tedeng aling, kelompok separatis bersenjata itu melepaskan dua kali tembakan ke arah rusuk korban hingga korban rubuh bersimbah darah dan meninggal dunia seketika.
Baca Juga: Kocak, Polisi Tangkap Pencuri Ponsel yang sedang Tidur Siang sambil Teriakkan PAKETTT
Dikabarkan, isteri dan anak korban sempat merayap di lantai rumah agar tidak ikut menjadi korban, lalu lari menyelamatkan diri ke Kantor Koramil Ilaga.
Adapun jenazah almarhum Oktovianus kemudian dievakuasi oleh masyarakat setempat ke Puskesmas Beoga.
Saat jenazah almarhum Oktovianus disemayamkan di Puskesmas Beoga, menunggu untuk dijemput oleh pesawat untuk diterbangkan ke Timika, Junaedi dan rekan-rekan guru yang lain hadir untuk melayat dan mendampingi isteri dan anak korban.
Melihat kondisi jenazah almarhum Oktovianus sudah mulai membengkak dan mengeluarkan cairan, Junaedi mengajak Yonathan Randen, guru kontrak yang sudah lebih dari dua tahun bertugas di SMP Negeri 1 Beoga untuk mengambil terpal di rumah Junaedi yang berada di ujung landas pacu Bandara Beoga.
Terpal itu akan digunakan untuk membungkus jenazah almarhum Oktovianus. Dengan sepeda motor, keduanya pun bergegas menuju rumah Junaedi.
Saat hendak kembali ke Puskesmas, keduanya diberondong tembakan membabi buta oleh KKB yang bersembunyi di balik semak-semak.
Baca Juga: Kabar Gembira, Buat SIM sudah Bisa Lewat HP Mulai Tanggal 12 April 2021, Begini Caranya