Soal Politik Indonesia, Rocky Gerung: Tidak Mungkin Cooling Down karena Provokasi Istana Jalan Terus

- 12 April 2021, 20:31 WIB
Rocky Gerung membahas soal kualitas kepemimpinan dan menyinggung soal komisaris yang menjadi mata-mata 'dewan ideologi'.
Rocky Gerung membahas soal kualitas kepemimpinan dan menyinggung soal komisaris yang menjadi mata-mata 'dewan ideologi'. /YouTube Rocky Gerung Official

Portalbangkabelitung.com – Rocky Gerung menyampaikan pandangannya terkait situasi politik yang terus meningkat padahal sudah menjelang Ramadhan.

Menurut Rocky Gerung, situasi politik saat ini tidak mungkin mengalami penurunan, karena provokasi Istana jalan terus.

Sehingga, isu Indonesia hari ini adalah tentang kepemimpinan yang merosot kualitasnya.

Baca Juga: Pasca Pergantian Nama Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek, Fadli Zon Usulkan Tinjau Ulang

Dikutip Portalbangkabelitung.com dari PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, terkait situasi politik itu disampaikannya melalui unggahan video di kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Senin, 12 April 2021.

“Semua orang tidak mungkin cooling down karena provokasi Istana jalan terus. Provokasi Ideologi, provokasi tiga periode, dan macem-macem,” ujar Rocky Gerung.

“Jadi terlihat bahwa isu kita hari ini adalah isu tentang kepemimpinan yang merosot kualitasnya,” sambungnya.

Baca Juga: Terbitkan Surat Edaran THR Keagamaan 2021, Menaker Ida: Saya Tekankan THR Keagamaan Wajib Dibayarkan

Menurutnya, kemerosotan tersebut terlihat melalui berbagai kesalahan yang mulai terbaca.

“Karena seolah-olah hal yang paling mendebarkan hari ini adalah timbulnya intoleransi. Sehingga ada ustad mesti dilarang ceramah segala macam,” kata Rocky Gerung.

“Padahal sebetulnya itu adalah mainan yang sudah puluhan ribu kali diucapkan oleh buzzer segala macem. Apa mereka tidak pernah belajar?,” lanjutnya.

Baca Juga: KKP Kembali Menangkap KM Asing Berbendera Vietnam yang Mencuri Ikan di Perairan Natuna

Bagi Rocky Gerung, permasalahan saat ini bukan hal seperti itu, sehingga itu menunjukkan bahwa ada pengulangan yang semakin hari semakin buruk.

“Dan yang paling buruk yaitu komisaris terpaksa mesti jadi mata-mata dewan ideologi (BPIP),” ucapnya.

“Jadi sebetulnya Dewan Ideologi ini beroperasi di mana-mana dengan menempatkan orang,” tambahnya.

Baca Juga: TMII Diharapkan Memberikan Keuntungan Bagi Negara, Ombudsman Minta TMII Dikelola Secara Profesional

 

Dia menjelaskan bahwa seharusnya komisaris itu bertugas untuk membaca keluar masuk uang perusahaan, bukan keluar masuk orang ke mesjid.

“Jadi bayangkan misalnya kalau komisaris kerjaannya adalah memantau pikiran orang, memantau batin orang. Dia lupa membaca neraca perusahaan yang sudah bangkrut,” tutupnya.

Diketahui sebelumnya, telah terjadi pelarangan atau pembatalan acara kajian atau ceramah Ramadhan sejumlah ustadz di perusahaan PT Pelni.

Baca Juga: Perhatikan! Ikuti Panduan Sholat Tarawih Berikut, Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

Pembatalan tersebut karena terkait dengan adanya dugaan keterlibatan radikalisme pada penceramah di PT Pelni itu.

Lalu, terkait pembatalan tersebut disampaikan oleh salah satu komisaris perusahaan tersebut, Dede Budhyarto.

Selain acara ceramahnya dibatalkan, Dede Budhyarto juga menyampaikan telah mencopot panitia acara itu dari jabatannya di PT Pelni.

Baca Juga: Sidang Lanjutan Habib Rizieq Shihab Kembali Digelar, 10 Saksi Turut Dihadirkan

Namun, pada Minggu, 11 April 2021, Dede Budhyarto menyampaikan bahwa sebetulnya acara kajian pada Ramdhan tetap berjalan.

Setelah sebelumnya bertemu Ketua MUI KH. Cholil Nafis yang juga penceramah di acara kajian yang sempat dibatalkan itu.

“Alhamdulillah saya hari ini dapat silaturahmi dengan Kyai Cholil Nafis untuk tabayyun dan meminta maaf terkait ‘kegaduhan’ yang sempat muncul kemarin,” tulis Dede Budhyarto di akun Twitter-nya @kangdede78.

Baca Juga: Menjelang Ramadhan, 5 Kebutuhan Pokok Ini Mengalami Kenaikan Harga

“Saya jelaskan kajian dan dakwah di PT Pelni tetap berjalan dan meminta kesediaan Kyai Cholil selaku Ketua Dakwah MUI membimbingnya,” sambungnya.

 Artikel ini telah terbit di media PRTasikmalaya.com dengan judul "Bahas Kualitas Kepemimpinan, Rocky Gerung: yang Paling Buruk Komisaris Jadi Mata-mata Dewan Ideologi" yang tayang pada Senin 12 April 2021.*** (PRTasikmalaya/Yuda Fauzan)

Editor: Ryannico

Sumber: PR Tasikmalaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah