Portal Bangka Belitung- TNI dan Polri kembali melakukan pemeriksaan TKP pembakaran gedung sekolah dan penembakan dua guru Beoga yang dilakukan oleh KKB, yang berlokasi di Kampung Julukoma, Beoga, Puncak, Papua.
Dalam pemeriksaan tersebut, TNI-Polri mendengarkan cerita seorang gembala di Beoga aksi brutal KKB kepada masyarakat Beoga, Puncak, Papua yang belum mereka ketahui.
Gembala sekaligus pendeta yang bernama Jupinus Wama di Beoga itu merasa bersyukur karena keamanan Beoga sudah dijaga oleh aparat TNI-Polri.
Baca Juga: [UPDATE] Kasus Positif Covid-19 Indonesia pada 17 April 2021, Positif Naik 5.041, Meninggal 132
Jupinus juga menyampaikan, bahwa semenjak TNI-Polri memperketat keamanan di area wilayah Beoga, kampungnya sejauh sudah bebas dari aksi teror KKB.
Lanjut bercerita, gembala di Beoga itu dengan pilu mengatakan bahwa aksi teror KKb sudah lewat dari batas wajar dan tak bermoral.
Selain merusak lingkungan tempat tinggal masyarakat Beoga seperti membakar sekolah, KKB juga telah memperkosa dan membunuh anak perempuan di wilayah Beoga, Papua.
Baca Juga: Resmi, Pelaku Penganiaya Perawat RS Siloam Dijerat dengan Pasal Berlapis
“Kami para gembala sudah tidak dianggap lagi, kampung kami (Kampung Julukoma, Beoga) sudah hitam karena KKB,” tutur gembala di Beoga itu kepada TNI-Polri.
Gembala Beoga yang satu ini mengutarakan perasaannya, yang juga mewakili perasaan seluruh masyarakat beoga, kepada TNI-Polri kalau mereka semua sudah marah.