Gembala di Beoga Ceritakan Aksi Brutal KKB yang Bunuh Anak Perempuan Mereka

- 17 April 2021, 19:18 WIB
Ilustrasi - KKB di Papua.
Ilustrasi - KKB di Papua. /Foto: Pixabay/Clker-Free-Vector-Images/

“Masyarakat Marah, tuan tanah marah, Tuhan marah, kami semua sudah marah. Karena yang mereka kasih hancur bukan hanya gedung sekolah saja, tapi kita punya anak-anak perempuan mereka kasih hancur,” lanjut Jupinus kepada TNI-Polri.

Baca Juga: Angin Kencang Hantam Desa Sanglar, Tewaskan Bayi Berusia Empat Bulan dan Puluhan Bangunan Rusak

“Kami sudah di rumah-rumah pun mereka kasih hancur,” tutur Jupinus masih bercerita pada TNI-Polri pada Jumat, 16 April 2021.

Meskipun Jupinus ini marah dan sedih saat bercerita, namun ia mengatakan mulai semangat kembali dengan adanya aparat TNI-Polri di Beoga pasca semua teror yang KKB lakukan.

Jupinus juga bercerita kalau sebelum TNI-Polri mengamankan kampungnya, warga Beoga sangat takut sampai-sampai harus sembunyi di hutan.

Baca Juga: Teror Terus Berlanjut, KKB Bakar Rumah Kepala Suku dan Perumahan Guru di Kabupaten Puncak

“Sekarang sudah aman, bapak-bapak (TNI-Polri) sudah datang, kita panggil kembali keluarga yang sudah hilang di hutan dan guru-guru," jelas gembala di Beoga yang satu itu.

Jupinus, selaku pendeta dan gembala di Beoga, menjelaskan bahwa warga Beoga yang sembunyi di hutan sebelum TNI-Polri datang, karena teror KKB sudah terlalu banyak dan tidak bermoral.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di MediaMegalang.com dengan judul "Gembala Di Beoga Cerita KKB Habisi Anak Perempuan Mereka ke TNI-Polri: Kami Semua Sudah Marah" Pada 17 Maret 2021*** (Media Megelang/Tia Astuti)

Baca Juga: Twitter Menjadi Medsos Tertinggi Sebar Ujaran Kebencian dan SARA

Halaman:

Editor: Suhargo

Sumber: Media Magelang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x