Sementara itu, Ratusan jamaah masjid Al-Markaz Al Islami turut melaksanakan salat ghaib untuk mendoakan korban kapal selam KRI Nanggala 402 yang telah dinyatakan gugur oleh Panglima TNI.
"Kita ini wajib (salat ghaib) dan mendoakannya sebagai umat Islam untuk senantiasa mencurahkan simpati kita kepada keluarga-keluarga bangsa Indonesia yang tertimpa musibah," kata Ketua Umum Yayasan Islamic Center, Masjid Al Markaz Prof Basri Hasanuddin.
Baca Juga: Mengiris Hati, Beredar Video Viral Balita Larang Ayahnya Pergi Bertugas di KRI Nanggala-402
Ia mengatakan dengan peristiwa itu, semua orang dikejutkan atas musibah tenggelamnya kapal selam tersebut mengingat ada 53 orang di dalamnya.
Pelaksanaan salat ghaib itu dilakukan, kata dia, setelah mendapat kepastian informasi bahwa seluruh awak kapal akan sulit selamat dan bertahan di kedalaman laut setempat.
Dewan Masjid Indonesia (DMI) menyerukan kepada semua umat Islam untuk ikut menunjukkan simpati dan rasa dukanya dengan melaksanakan salat ghaib bagi seluruh awak kapal selam yang diduga tidak akan bertahan dan selamat dari kejadian tersebut.
Baca Juga: Waspada Aksi Begal Bermoduskan Tanya Alamat, Pelaku Bacok Korban 4 Kali di Jaksel
Kapal selam KRI Nanggala 402 diberitakan hilang kontak ketika tengah berlatih penembakan rudal di perairan Bali dan kontak terakhir tercatat pada Rabu, 21 April 2021 pukul 3.00 WIB sesaat sebelum menyelam.
Sebagaimana Artikel ini telah terbit di media Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Gelar Salat Gaib untuk 53 Prajurit KRI Nanggala 402, Jusuf Kalla: Patriot-patriot Bangsa" yang tayang pada Senin 26 April 2021.*** (Pikiran-Rakyat/Mutia Yuantisya)