Portal Bangka Belitung- Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Achmad Riad menjelaskan hilang kontaknya KRI Nanggala-420 bermulai saat latihan di Perairan Utara Bali, pada Rabu (21/4).
Dalam jumpa pers di Bali, Kamis, Achmad Riad mengatakan KRI Nanggala melaksanakan penyelaman pada pukul 03.45 kemudian pada 04.00 melaksanakan penggenangan peluncur torpedo.
Dikutip dari ANTARA NEWS, "Saat peluncuran torpedo nomor 8 yang merupakan komunikasi terakhir dengan KRI Nanggala pada pukul 04.25 saat komandan gugus tugas latihan akan memberikan otorisasi penembakan torpedo, di situlah komunikasi dengan KRI Nanggala terputus," tuturnya dalam rekaman video yang diterima dari Puspen TNI.
Menurutnya, terjadinya lost contact dengan KRI Nanggala-402 mulai terjadi saat berada di kedalaman 60 mil Utara perairan Bali.
Berbagai upaya, kata Riad, sudah dilakukan oleh TNI Angkatan Laut dengan mengerahkan segenap kekuatan untuk melakukan pencarian KRI Nanggala-402.
"Pihak TNI AL sudah mengerahkan berbagai KRI untuk membantu pencarian dan untuk memastikan keadaan yang sebenarnya dari KRI Nanggala," kata Jenderal bintang dua ini.
Baca Juga: Keberadaan Kapal Selam TNI AL yang Hilang di Perairan Bali Sudah Ditemukan
KRI Nanggala-402 menjadi salah satu kapal selam yang digunakan pada latihan penembakan rudal di Laut Bali, yang direncanakan dilaksanakan pada Kamis (22/4).
Latihan itu disaksikan oleh Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto dan Kepala Staf TNI AL, Laksamana Yudho Margono. KRI Nanggala-402 memiliki "saudara kembar", yaitu KRI Cakra-401.