Network
Portal Bangka Belitung- Mantan Menteri Sosial (Mensos), Juliari Peter Batubara resmi ditetapkan sebagai tersangka karena telah menerima suap terkait bantuan sosial (bansos) pandemi Covid-19 untuk wilayah Jabodetabek.
Dalam dakwaan yang dilakukan Jaksa penuntut umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) disebutkan Mensos Juliari menerima dana suap senilai Rp32,48 miliar dari sejumlah pihak.
Disinyalir dana tersebut berasal dari pengusaha Harty Van Sidabukke, Ardian Iskandar Maddanatja dan beberapa vendor lainnya.
Baca Juga: Penista Agama Jozeph Paul Zhang Terancam Dideportasi dari Jerman
Selain dari vendor, Juliari juga menerima uang dari dua Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di Kementerian Sosial, yakni Adi Wahyono dan Matheus Joko Santoso.
Dikutip dari PMJ News, "Diketahui atau patut diduga bahwa hadiah tersebut diberikan sebagai akibat atau disebabkan karena telah melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya selaku Menteri Sosial sekaligus Pengguna Anggaran di Kementerian Sosial RI," ungkap jaksa saat membacakan surat dakwaan di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (21/4/2021).
Secara rinci, Juliari menerima uang dari konsultan hukum, Harry Van Sidabukke sebesar Rp1,28 miliar. Direktur Utama PT Tigapilar Agro Utama, Ardian Iskandar Maddanatja sejumlah Rp1,95 miliar;
Baca Juga: Peringati Hari Kartini BUMN Tekankan Potensi Perempuan Sebagai Pemimpin Harus Ditingkatkan
Selain itu juga ada dari rekanan penyedia bansos Covid-19 lainnya senilai Rp29,25 miliar.
Pemberian uang oleh Harry terkait dengan penunjukan PT Pertani (Persero) dan PT Mandala Hamonangan Sude sebagai penyedia bansos Covid-19.
