Serangan di Gaza Makin Brutal, KH Ahmad Fahrur Rozi Ungkap Asal Mula Ketegangan Antara Palestina dan Israel

- 20 Mei 2021, 13:05 WIB
Potret bangunan di Palestina yang hancur
Potret bangunan di Palestina yang hancur /Instagram/@reuters

Portal Bangka Belitung- Keadaan di Gaza Yerusalem semakin parah, serangan brutal masih terus tejadi.

Ketegangan yang menimpa Gaza Yerussalem menjadi duka mendalam bagi umat Islam di seluruh dunia.

Berdasarkan tulisan Wakil Sekjen MUI Dr KH Ahmad Fahrur Rozi, ketegangan di Palestina meningkat sejak putusan pengadilan Israel yang memerintahkan penggusuran keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur.

Baca Juga: Marak Konten Video Tiktok yang Hina Palestina, Polri Akan Tindak Tegas Hal Ini

Warga Palestina pun memprotes hal ini, kemudian mulailah tentara Israel melakukan penyerangan terhadap warga sipil Palestina.

Konflik ini pun terjadi di Yerusalem Timur dan saat ini telah meluas hingga menjadi bentrokan antara tentara Israel dengan warga Palestina di sekitar Masjid Al-Aqhsa.

Israel menduduki Yerusalem Timur selama perang Arab-Israel pada 1967. Israel mencaplok seluruh kota pada 1980 dalam sebuah tindakan yang tidak pernah diakui komunitas internasional.

Baca Juga: Rocky Gerung Kritik Presiden Jokowi yang Sebut Padang Sebagai Provinsi: Pake Teks Salah, Gak Pakai Teks Salah

Namun, tetap berlangsung sampai saat ini atas dukungan Amerika Serikat, sementara sikap negara-negara Arab terpecah dan belum menunjukkan kekompakan yang sungguh sungguh dalam mendukung perjuangan pembebasan Palestina dari penjajahan Israel.

Menurut Dr KH Ahmad Fahrur Rozi, upaya mengakhiri perang telah disepakati solusi dua negara dalam Resolusi PBB mengenai Penyelesaian Damai Tentang Masalah Palestina yang ada sejak 1974.

Resolusi PBB tersebut merupakan salah satu opsi solusi mengakhiri konflik Palestina-Israel dan menyerukan untuk dibuatnya dua negara untuk dua warga.

Baca Juga: Kontoversi 75 Pegawai KPK Tak Kunjung Henti, Presiden Jokowi Ambil Langkah Ini

Dengan solusi dua negara, negara Palestina berdampingan dengan Israel, di sebelah barat Sungai Yordan. Palestina sepakat mendukung solusi tersebut, meskipun batas wilayahnya masih dipersengketakan antara pemimpin Palestina dan negara Arab yang menginginkan kembali ke perbatasan pada 1967.

Sementara itu, Israel sang agresor menolak dan secara terus-menerus bersikap arogan dengan semena-mena melakukan penjajahan pencaplokan wilayah pemukiman rakyat Palestina.

Ketika mengikuti short Course di kampus MarkField Institute of Higher Education (MIHE) Leicester Inggris pada 2003, Dr KH Ahmad Fahrur Rozi bertemu dan berdiskusi bersama Dr Azzam Tamimi.

Baca Juga: Harga Bitcoin Turun Drastis, Benarkah Negara Tiongkok Menjadi Penyebabnya?

Dr Azzam Tamimi adalah seorang dosen MIHE, pemikir Islam Inggris terkemuka kelahiran Palestina, serta penulis buku: Islam and Secularism in the Middle East, Democrat within Islamism, dan Hamas: A History from Within.

Sebagai Muslim kelahiran Palestina, Dr Azzam Tamimi menyatakan bahwa tidak akan pernah memberikan legitimasi kepada Israel.

“Sebuah negara yang dibuat di atas tanah yang dirampok dari ayah saya dari kakek saya dan dari ibu saya,” katanya yang dikutip Pikiran-Rakyat.com dari MUI, Kamis, 20 Mei 2021.

Ia turut mengklasifikasikan Zionisme sebagai ideologi rasis.

Baca Juga: Selamat Hari Kebangkitan Nasional yang ke-113, Berikut Link Twibbon Harkitnas Lengkap dengan Cara Membuatnya

Meskipun demikian, Dr Azzam Tamimi mendukung pembicaraan antara Hamas dan Israel, serta percaya bahwa koeksistensi antara Palestina dan Israel mungkin saja terjadi.

“Perdamaian masih dapat dicapai dengan berbicara tentang bagaimana hidup berdampingan secara adil,” katanya.

Dr KH Ahmad Fahrur Rozi berharap seluruh kaum Muslimin dan seluruh negara Islam dunia bersatu padu membantu dengan segala upaya menolong penderitaan warga Palestina, mendorong kelompok Hamas dan Fatah bersatu.

Bahkan menekan Amerika Serikat dan Israel untuk menghormati perdamaian dunia dan HAM dengan mengakhiri pendudukan sepihak di wilayah Palestina sebagai negara merdeka yang berdaulat sepenuhnya.

Baca Juga: Kecelakaan Lalu Lintas selama Operasi Ketupat 2021 Tercatat Sebanyak 1.291 Kejadian, Naik Hingga 100 Persen

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Ungkap Sejarah Ketegangan Palestina-Israel, KH Ahmad Fahrur Rozi: Meningkat Sejak Putusan Pengadilan" Pada 20 Mei 2021*** (Pikiran Rakyat/Mutia Yuantisy)

Editor: Suhargo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah