Beliau bersabda " Siapa yang menyatakan Lailahaillallah ikhlas mengharap wajah Allah dan diakhiri hidupnya dengan ikrar ini, maka dia masuk surga.
"Siapa yang berpuasa dengan ikhlas mengharap wajah Allah dan dia akhiri hidupnya dengan puasa ini maka dia masuk surga. Siapa yang sedekah dengan ikhlas mengharap wajah Allah dan diakhiri hidupnya dengan sedekah ini maka dia surga," Hadits riwayat Ahmad.
Tidak dijumpai dalil yang menyatakan bahwa orang yang meninggal di bulan Ramadhan termasuk Husnulhusnul khotimah atau mendapat jaminan tertentu.
Meninggal di waktu yang istimewa (dalam hal ini bulan Ramadhan), tidak menjadi jaminan pertanda kebaikan, tidak menjadi jaminan Husnul khotimah.
Semua itu tergantung pada masing-masing perbuatan dan amal ibadah yang dia lakukan semasa hidupnya. Apakah bisa kita katakan jika ada orang yang fasiq atau bahkan orang kafir meninggal di bulan Ramadhan.
Apakah dia sudah pasti istimewa? Tentu tidak.
Waktu yang istimewa dan tempat yang mulia ketika meninggal dunia tidak serta-merta menyebabkan seseorang menjadi mulia seperti halnya dalam sejarah Islam.
Bahwa dahulu Mekkah dihuni oleh orang musyrikin. Meskipun mereka di sana, bukan berarti mereka menjadi lebih suci dan menjadi husnul khotimah ketika meninggal dunia.