BPS Rilis hasil Survey : Pandemi Covid-19 2020 Catatkan 87 Kota Alami Inflasi dan 3 Kota Deflasi

6 Januari 2021, 21:08 WIB
Ilustrasi : Inflasi /Pixabay/Yuliardi/pixabay

Portalbangkabelitung.Com- Pandemi virus corona virus disease atau yang lebih dikenal dengan Covid-19 hingga saat ini masih melanda hamper seluruh wilayah di dunia termasuk Indonesia.

Virus corona pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Tiongkok pada akhir Desember 2019 silam, Hingga saat ini jumlah kasus positif Covid-19 di dunia terus mengalami peningkatan, termasuk Indonesia.

Saat ini virus corona telah bermutasi sehingga membuat ilmuwan dunia terus bereksperimen untuk menemukan vaksin virus covid-19 yang dapat digunakan seluruh manusia.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Mulai Didistribusikan, Menperin Agus : Ini Game Changer Pertumbuhan Ekonomi 2021

Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak negatif terhadap sejumlah sektor kehidupan manusia seperti kesehatan, ekonomi, dan pendidikan.

Hal ini juga berpengaruh pada inflasi tahunan.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi pada Desember sebesar 0,45 persen, sehingga sepanjang tahun lalu inflasi hanya mencapai 1,68 persen.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan inflasi tahunan sebesar 1,68 persen.

Baca Juga: Update Harga Emas Pegadaian, Rabu 6 januari 2021, Harga Emas UBS Naik Rp10.000 per Gram

Angka ini merupakan yang terendah sejak BPS merilis angka inflasi di Indonesia.

"Inflasi Desember dipengaruhi oleh kenaikan harga cabai merah, telur ayam ras, cabai rawit, dan tarif angkutan udara," katanya dalam konferensi pers virtual seperti dilansir oleh Pikiran-Rakyat.com pada artikelnya yang berjudul “BPS Rilis Data Inflasi 2020, Berikut Wilayah yang Alami Deflasi Tertinggi” yang mengutip dari Anadolu Agency.

Setianto mengatakan dari 90 kota survey indeks harga konsumen (IHK), sebanyak 87 kota mengalami inflasi dan hanya 3 kota yang mencatat deflasi.

Baca Juga: Akankah Terjadi! Gojek Akan Merger Dengan Tokopedia Dengan Nilai Investasi RP 25 Triliun

Inflasi tertinggi terjadi di Gunung Sitoli sebesar 1,87 persen

Hal ini lantaran kenaikan harga cabai merah dengan andil 0,64 persen dan andil inflasi dari cabai rawit 0,38 persen.

"Kemudian inflasi terendah terjadi di Tanjung Selor sebesar 0,05 persen," ujarnya.

Baca Juga: BLT 2021, Mensos : Penerima Bansos BLT 2021 Hanya Untuk Golongan Ini

Setianto menambahkan untuk kota yang mencatat deflasi tertinggi adalah Luwuk sebesar 0,26 persen dan deflasi terendah di Ambon 0,07 persen.

Dirinya mengatakan inflasi secara bulanan ataupun tahunan terus naik sejak Oktober setelah sebelumnya mencatat deflasi pada Juli hingga September.

Selain itu, Setianto mengungkapkan inflasi inti pada Desember sebesar 0,05 persen dengan andil inflasi 0,03 persen.

Baca Juga: BLT BPJS Cair Bulan Ini, KEMNAKER Hanya Akan Berikan Dana Pada Karyawan Yang Penuhi Syarat Ini.

Inflasi inti secara tahun kalender dan secara tahunan sebesar 1,60 persen merupakan yang terendah sejak 2004.

Untuk inflasi harga barang yang diatur pemerintah pada Desember sebesar 0,35 persen dengan andil 0,06 persen serta inflasi tahunan dan tahun kalender sebesar 0,25 persen.

Selain itu, inflasi harga bergejolak pada Desember sebesar 2,17 persen dengan andil 0,36 persen serta secara tahunan dan tahun kalender sebesar 3,62 persen.*** ( Billy Mulya Putra/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Suhargo

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler