Produktivitas Petani Cabai Di Madiun Turun Hingga 50 Persen

- 4 Maret 2021, 12:03 WIB
Ilustrasi cabai
Ilustrasi cabai /PIXABAY/Free-Photos

Dilansir dari ANTARA, kelembaban saat musim hujan juga menyebabkan berkembang biak dan cepatnya penyebaran berbagai jenis hama, seperti wereng.

Baca Juga: Santunan Kematian Akibat Covid-19 Dihapus, Tri Rismaharini : Dananya Tidak Ada

"Kondisi cuaca ekstrim membuat petani kehilangan uang. Ini karena produktivitas cabai menurun sementara biaya produksi untuk memberantas hama meningkat," kata Sumanto.

Selain cabai, tanaman hortikultura lain yang terkena dampak kondisi cuaca ekstrem di Kabupaten Madiun adalah bawang merah, tomat, dan sejumlah buah-buahan seperti melon, manggis, dan alpukat.

Data Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, luas areal tanam cabai di Kabupaten Madiun mencapai lebih dari 331 hektar yang terletak di Kecamatan Gemarang, Kare, Dolopo, Kebonsari, Dagang dan Pilangkenceng.

Baca Juga: Harga Antam Retro, Antam Batik, Dan Emas UBS Di Pegadaian Hari Ini Selasa 2 Maret 2021, Harga Antam Batik Naik

Sementara itu, harga cabai merah semakin pedas. Saat ini harga cabai rawit bisa mencapai Rp 150.000 per kg.

Beberapa pedagang mengaku khawatir saat membeli cabai. Ia tidak berani membeli dalam jumlah banyak karena takut tidak ada pembeli yang membeli.

harga cabai di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Madiun terpantau masih tinggi sejak Rabu tanggal 3 Maret 2021 kemarin.

Baca Juga: Peluang Usaha Saat Pandemi, 4 Ide Ide Brilian Usaha Masa Kini

Halaman:

Editor: Abdul Fakih

Sumber: Kabar Besuki


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x