Sejumlah penelitian mengemukakan bahwa kandungan antioksidan dan polifenol di dalam teh dapat mengurangi risiko berbagai macam penyakit.
Mulai dari tekanan darah tinggi, penyakit hati (liver), serangan jantung, stroke, diabetes, hingga kanker.
Meskipun minuman teh dapat memberikan sederet manfaat kesehatan bagi tubuh, kebiasaan minum teh saat makan atau setelah makan sebaiknya jangan lagi dilakukan.
Baca Juga: Sering Kesemutan? Ternyata Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Minum teh saat makan memang nikmat, tetapi dapat memberikan dampak kurang sehat.Alasannya, teh mengandung tanin dan polifenol (senyawa fenolik) yang dapat mengganggu penyerapan zat besi.
Akibatnya, jika sering sekali mengonsumsi teh, maka bisa meningkatkan risiko kekurangan zat besi dalam tubuh Anda.Semakin kuat cita rasa tehnya maka semakin besar efek teh untuk mengikat zat besi di dalam usus.
Salah satu contohnya adalah teh hitam.Teh hitam adalah jenis teh yang telah melewati serangkaian proses oksidasi lebih banyak sehingga menyebabkan warnanya menjadi lebih gelap dan memiliki cita rasa yang lebih kuat.
Jenis teh ini juga tinggi akan kandungan polifenolnya.Selain teh hitam, teh herbal, serta jenis minuman lainnya, seperti kakao (bubuk cokelat), espresso, dan kopi juga tidak baik dikonsumsi saat makan.
Baca Juga: Cobalah Konsumsi Jus Mentimun Setiap Hari, Inilah 7 Efek Baik yang Akan Terjadi Pada Tubuh
Mengonsumsi berbagai jenis minuman tersebut saat makan dapat mengikat zat besi sebelum sempat diserap oleh tubuh.